Video: Berita Lingkungan dan Kehutanan dari Rob Little

Aktivis lingkungan Rob Little merangkum cerita-cerita menarik khusus untuk Mongabay.com

Aktivis lingkungan Kamboja, Chut Wutty ditembak mati oleh polisi militer di area penebangan liar pekan silam. Kematiannya adalah sebuah peristiwa tragis di tengah konflik yang meningkat antara perusahaan penebangan hutan yang semakin agresif dan komunitas yang tergantung dengan keberadaan hutan. Tentara yang korup, politisi yang memperkaya diri, dan perusahaan penebangan yang tak kenal ampun menjadi penyebab utama deforestasi di Kamboja. Chut Wutty sudah paham resiko yang dia pilih, namun dia juga tahu bahwa orang-orang yang diwakilinya tak akan bisa bertahan, kecuali ada orang yang berani mengambil resiko melawan para pelaku dan penyebab deforestasi.

Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia berencana menuntut 14 perusahaan pulp and paper karena membabat hutan secara ilegal di Riau, Sumatera. Dua raksasa perusahaan pulp and paper kini terkait dengan 12 dari 14 perusahaan yang sedang diselidiki. Kedua perusahaan ini sudah dikritik secara tajam karena menghancurkan hutan hujan tropis dan lahan gambut. Mereka adalah Asia Pulp and Paper dan Asia Pacific Resources International Holdings Limited.

Menurut Tempo, Kementerian Lingkungan Hidup mempersiapkan tuntutan ini sebagai tuntutan perdata, kasus ini sebelumnya sudah ditutup akibat tuntutan dari pihak kepolisian di tahun 2008. Kementerian Lingkungan Hidup kemudian mengajukan banding, kemudian di bulan Februari pihak kementerian berupaya menjadikan ini sebagai tuntutan resmi. Berbagai jenis kerusakan termasuk kayu-kayu yang ditebang secara liar, emisi karbon, kerusakan Daerah Aliran Sungai, erosi, kerusakan tanah dan kehilangan keanekaragaman hayati diperkirakan mencapai 225 Miliar Dollar.

Banyak komunitas yang tinggal dan hidup di sekitar hutan hujan tropis hingga kini masih tergantung dengan hutan, dan sayangnya hanya sedikit produk yang berhasil secara komersial dan menguntungkan bagi masyarakat lokal. Saat proses komersialisasi terjadi, hanya segelintir orang di sekitar hutan yang mendapat keuntungan. Dalam beberapa kasus, eksplotasi hutan menjadi awal berubahnya fungsi hutan menjadi hutan monokultur, yang menghilangkan keanekaragaman hayati.

Eco Ola, sebuah kelompok di Peru mencoba memperkenalkan sebuah sistem pertanian baru bernama permaculture. Sebuah metode yang menggabungkan pertanian dan mempertahankan hutan secara alami. Dalam metode ini mereka mengabungkan pertanian hutan yang menghasilkan buah-buahan, dan di bagian bwah mereka menanam pisang dan cokelat, dan di lapisan terbawah mereka menanam tanaman herbal, kacang-kacangan dan lada. Eco Ola kini bersaing melawan perusahaan yang melakukan perusakan, dan kisah sukses mereka mungkin saja bisa menghentikan sebuah sistem pertanian berpindah yang membakar dan menebang hutan secara destruktif.

Dan itu adalah update untuk minggu ini. Silakan terus memantau perkembangannya, karena saya akan kembali dengan berbagai informasi terbaru dan silakan cek di website mongabay.com dan mongabay Indonesia.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , , , ,