,

Indonesia Menanti Kelahiran Bayi Badak Sumatera

Kabar gembira datang dari Taman Nasional Way Kambas, Lampung. Seekor badak Sumatera betina bernama Ratu, kini tengah hamil tua dan menanti kelahiran anaknya di bulan Juni atau Juli mendatang. Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) ini adalah buah dari sebuah upaya yang telah berjalan selama 124 tahun menangkarkan badak Sumatera. Ratu, dikawinkan dengan badak Sumatera jantan yang lahir di Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat bernama Andalas.

“Kelahiran anak Ratu akan menjadi sejarah karena merupakan yang pertama di Indonesia lebih dari 124 tahun sejak upaya penangkaran badak dalam kandang dilakukan,” kata Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan di Jakarta, Kamis (24/5/2012).

Andalas sendiri, si badak jantan juga merupakan prestasi baru dunia dalam ilmu pengetahuan karena lahir dari penangkaran badak dalam waktu lebih dari 112 tahun.

Pada masa kehamilan yang ketiga kali ini, pemerintah sangat menjaga Ratu. Segala jenis asupan suplemen dan hormon diberikan kepada Ratu untuk menghindari keguguran. Bahkan kandang Ratu di Way Kambas ditutup supaya si induk tidak stress.  Badak adalah hewan soliter. Masa produktif badak hanya empat minggu dalam setahun. Selama masa produktif, seekor badak betina belum tentu mudah ditemui dan mau dikawinkan.  Masa kehamilan badak berkisar 15-18 bulan.

Andalas si pejantan, calon ayah dari bayi yang ada di kandungan Ratu. Foto: International Rhino Foundation

Kelahiran anak Ratu ini diharapkan bisa menjadi penyambung garis keturunan badak Sumatera yang populasinya semakin berkurang sekaligus menjadi perayaan pencanangan Tahun Badak tanggal 5 Juni 2012.

Pusat penangkaran badak ini seluas 250 hektar di Way Kambas, berisi empat ekor badak, tiga betina dan satu jantan yaitu si Andalas. “Kami tengah menanti dengan tak sabar dan berharap Ratu akan melahirkan bayi yang sehat di musim panas mendatang.Ini adalah bentuk sebuah kerjasama tim, tak hanya terkait penanganan kehamilan yang kritis, namun juga upaya yang tak pernah berhenti untuk melindungi badak Sumatera yang tersisa di Indonesia saat ini,” ungkap Susie Ellis, Direktur Eksekutif International Rhino Foundation.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,