,

RI Canangkan Tahun Badak Internasional 5 Juni

PEMERINTAH Indonesia pada 5 Juni 2012 akan mendeklarasikan Tahun Badak Internasional. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) langsung yang akan mencanangkan tahun bagi salah satu spises langka dunia ini.

Direktur Konservasi Alam dan Keanekaragaman Hayati Kementerian Kehutanan (Kemenhut), Novianto Bambang di Jakarta, Kamis(31/5/12) mengatakan, International Union for Conservation of Nature (IUCN) memandatkan kepada Indonesia agar mendeklarasikan Tahun Badak Internasional ini.

“Jadi dicanangkan 5 Juni oleh Presiden bersamaan hari lingkungan hidup,” katanya.

Sebenarnya, rencana ini sudah ada sejak 2011. Namun, saat itu masih dibahas negara mana yang akan mendapatkan mandat untuk memulai itu. Akhirnya, dipilih Indonesia.

Di dunia ini, hanya ada 11 negara yang masih memiliki badak dengan lima spesies, antara lain, India, Malaysia, dan Afrika Selatan dan Indonesia. Dua di antara lima spesies itu ada di Indonesia, yakni badak Jawa dan Sumatera. “Itulah salah satu alasan IUCN menunjuk Indonesia sebagai negara yang mendeklarasikan tahun badak ini.”

Tahun badak ini akan berlangsung 2012 hingga 2013. Targetnya, kata Novianto, mengajak masyarakat dunia terutama  masyarakat umum lebih peduli badak. “Pencanangan ini juga diharapkan bisa meningkatkan dan menjaga populasi badak di dunia yang terancam,” ujar dia.

Dengan pencanangan ini, diharapkan negara-negara lain juga mengikuti langkah ini. Intinya, bagaimana beramai-ramai memiliki program pelestarian badak di masing-masing negara.

Menjaga kelangsungan kehidupan badak, juga tak dapat dilakukan pemerintah sendiri. “Kita mengajak juga kepedulian  semua pihak, baik lembaga non pemerintah, sektor swasta dan masyarakat terlibat aktif peduli pelestarian badak.”

Badak Jawa. Foto: WWF Indonesia

Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus), merupakan spesies badak paling langka di antara kelima jenis yang ada di muka bumi ini. Dengan jumlah estimasi di Taman Nasional Ujung Kulon sekitar 50 individu. Hingga awal abad ke-20, spesies ini masih ditemui di Semanjung Indo-China, dan Sumatera selain Jawa.

Awal mula, badak  Jawa, terdiri tiga subspesies: Rhinoceros sondaicus inermis hidup di Myanmar, Rhinoceros sondaicus annamiticus di Vietnam.

Lalu, Rhinoceros sondaicus sondaicus di Taman Nasional Ujung Kulon. Badak Myanmar lebih dulu punah. Badak Vietnam punah tahun lalu. Kini, tinggal badak Jawa di Ujung Kulon.

Sedang badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), dikutip dari Wikipedia, adalah anggota famili Rhinocerotidae dan salah satu dari lima spesies badak.

Ini badak terkecil, memiliki tinggi sekitar 120–145 sentimeter, dengan panjang 250 sentimeter dan berat 500–800 kilogram. Seperti spesies badak di Afrika, badak ini memiliki dua cula. Badak Sumatra terdapat di Taman Nasional Kerinci Seblat (Bengkulu).

Artikel yang diterbitkan oleh
,