Pasar Kredit Karbon Melonjak di Tahun 2011

Pasar offset karbon  sukarela kini mencapai level tertinggi dalam tiga tahun terakhir di tahun 2011. Hal ini dimuat dalam laporan oleh State of the Voluntary Carbon Markets yang dirilis pekan lalu.

Volume pasar karbon offset ini mencapai 576 juta dollar di tahun 2011, hanya tertinggal dari tahun 2008 saat karbon kredit mencapai titik penjualan 776 juta dollar. Duapertiga pembelian karbon offset tahun 2011 dilakukan oleh perusahaan yang secara sukarela  melakukan “offset” terhadap emisi mereka untuk keperluan Corporate Social Responsibility dan tujuan marketing.

“Pasar Karbon dunia meningkat di level permintaan yang terus-menerus, terutama untuk para perusahaan, yang membeli offset karbon secara sukarela,” ucap Katherine Hamilton, Direktur Ecosystem Marketplace Initiative untuk Forest Trends. “Hasil temuan kami lain yang menarik, adalah komposisi pasar, yang terus mengembangkan diri dalam dimensi suplai dan permintaan.”

Misalnya, dalam laporan ini tercatat bahwa Amerika Serikat adalah pasar karbon kredit terbesar, kendati mereka belum memiliki kerangka peraturan yang cukup kuat dalam emisi karbon.

“Pembelian dari Amerika Serikat datang dari perusahaan-perusahaan yang berkomitmen untuk menumbuhkan pasar dan harapan untuk memberikan dampak pada ekonomi domestik mereka,” ungkap Manajer Ecosystem Marketplace Carbon Program, Molly Peters-Stanley.

Laporan ini juga mendoimentasikan adanya lonjakan dalam kredit karbon melalui bisnis peternakan dan tungku yang bersih di tahun 2011. Kendati demikian, sektor kehutanan masih menjadi sumber offset tunggal yang terbesar.

State of the Voluntary Carbon Markets diterbitkan setiap tahun oleh Ecosystem Marketplace, sebuah portal yang dijalankan oleo Forest Trends. Ecosystem Marketplace fokus dalam pasar yang berkembang bagi jasa lingkungan, termasuk keanekaragaman hayati, air dan karbon. Pasar jasa yang dilakukan Ecosystem Marketplace berbasis pada  keyakinan bahwa memberikan nilai lebih atas jasa lingkungan yang disediakan oleh hutan, lahan gambut dan ekosistem lainnya akan membantu perkembangan dalam perlindungan mereka. Program REDD+ yang sudah disebarluaskan, yang bertujuan menekan emisi akibat deforestasi dan degradasi hutan, bisa menjadi basis dari pasar karbon hutan ini.

Kritikus terhadap pasar kredit karbon ini seringkali berpendapat bahwa mereka tidak sepenuhnya menekan emisi gas rumah kaca dengan tetap mengizinkan pelaku bisnis melanjutkan emisi mereka, namun di sisi berlawanan pasar karbon ini justru menghasilkan pendapatan untuk mendukung pembangunan rendah karbon dan menghindari emisi masa depan.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,