Menyelamatkan Kera Unik Sulawesi dengan Hati

Sulawesi Utara adalah salah satu tempat terindah di bumi. Hutan yang lebat dan terumbu karang yang yang mengagumkan, berpadu dengan spesies-spesies endemis lokal yang sangat khas, membuat tempat ini menjadi tempat dengan kekayaan hayati favorit.

Namun, tekanan terhadap sumber daya alam setempat kian kuat. Proyek pertambangan, konversi hutan menjadi perkebunan, memancing berlebihan dan ekspansi perdagangan daging hewan yang berlebihan mengancam hewan-hewan unik dan kharismatis di Sulawesi, termasuk kera hitam berjambul.

Hewan ini hanya bisa ditemukan di Sulawesi Utara, kera hitam berjambul ini bisa jadi salah satu simbol konservasi di Indonesia, namun cuma segelintir orang yang mengetahui keberadaannya. Dan penduduk setempat lebih cenderung untuk memakannya.

Gerakan Selamatkan Yaki, bekerja untuk mengubah semua itu. Ini adalah sebuah proyek penyelamatan  untuk melindungi kera hitam berjambul Sulawesi dan habitatnya dengan meningkatkan kesadaran publik akan ancamannya, meningkatkan keuntungan bagi publik dengan menjaganya, dan membuat kera ini menjadi lebih bernilai di alam liar, dengan meningkatkan pariwisata dibanding menjadi santapan di piring.

Dalam sebuah wawancara dengan Mongabay.com bulan Juni 2012, Harry Hilser, Manajer Proyek Selamatkan Yaki berdiskusi seputar upaya kelompoknya untuk menyeamatkan kera hitam berjambul Sulawesi ini.

Harry Hilser: memfasilitasi pendidikan dan meningkatkan kesadaran, bisa menjadi sebuah kekuatan untuk memastikan keberlangsungan spesies di masa mendatang.

Mongabay.com: Apa sih sebenarnya latar belakang Anda, dan mengapa memilih kera hitam berjambul Sulawesi?

Harry Hilser: Indonesia memiliki daya tarik yang unik, itu yang membuat saya bertahan untuk terus tinggal dan bekerja di sini selama beberapa tahun. Kunjungan saya pertamakali ke kepulauan yang mengagumkan ini membuat saya terpikat oleh pemandangan, bau dan suara yang ada di sekitar saya. Ditambah dengan penelitian akademis yang membuat saya terlibat mendalam dengan lingkungan di sini…lalu deforestasi yang sangat meluas dan spesies-spesies yang terancam membuat saya mengejar karier di dunia konservasi. Sisi lain adalah senyum hangat dari orang-orang lokal, keragaman seperti ini yang saya temukan di hutan Indonesia dan sesuatu yang membuat saya sangat terhubung dengan erat. Sulawesi, pulau terbesar di tataran keanekaragaman hayati di wilayah Wallacea, memiliki tingkat endemis yang luar biasa. Diperkirakan 25% spesies burung dan 62% spesies mamalia adalah spesies khas pulau ini. Jika kita tidak menghitung kelelawar, berarti itu sekitar 98% dari jumlah keseluruhan mamalia!

Diantara kekayaan hayati ini hidup satu spesies primata yag unik dan tidak dikenal. Kera hitam berjambul Sulawesi (Macaca nigra) ini adalah salah satu dari tujuh spesies macaque yang hanya bisa ditemukan di Sulawesi, dan merupakan hewan endemis semenanjung di bagian timur Sulawesi. Menghuni hutan kecil Sulawesi, kehadiran mereka ditandai dengan adanya jambul unik di rambut, wajah yang hitam secara keseluruhan dan warna di tubuh dengan bagian pantat yang berwarna pink berbentuk hati, kera ini sangat mencolok dan unik.

Kendati mereka sangat mempesona, sayangnya mereka justru termasuk dari salah satu spesies yang terancam punah di Asia Tenggara. Tahun 2008 IUCN menaikkan kelas mereka dari terancam menjadi Sangat kritis, hal ini menggambarkan kekhawatiran akan semakin berkurangnya jumlah mereka di alam liar sekitar 90% dalam 30 tahun terakhir. Selamatkan Yaki adaah sebuah program konservasi yang bertujuan untuk melindungi kera ini dan habitat hutan mereka, dengan didukung oleh whitley Wildlife Conservation Trust di Inggris kolaborasi dengan mitra berjaringan. Saya saat ini Manajer Proyek di lapangan, yang ditempatkan di Sulawesi Utara dan saya bertanggung jawab untuk mengorganisir segala aktivitas di sini untuk mencapai tujuan konservasi.

Mongabay.com: Apa ancaman terbesar bagi kera hitam Sulawesi ini, apakah perburuan atau konsumsi untuk makanan?

Harry Hilser: Disamping hilangnya habitat yang parah, kera hitam berjambul ini juga menghadapi ancaman yang tidak biasa, yaitu dijadikan bahan makanan oleh orang setempat, atau orang Minahasa, sebagai sebuah tradisi yang tumbuh secara paralel dengan pertumbuhan populasi manusia, dan hal itu dianggap sebagai ancaman utama terhadap spesies ini.

Sulawesi Utara adalah propinsi yang maju dan relatif makmur di Indonesia. Dengan asupan tingkat kalori dan protein yang tinggi, tingkat pendidikan dan kemampuan membaca menjadikan orang-orang ini bukan sebagai orang yang tergantung pada daging liar perburuan. Aktivitas menangkap hewan lebih pada memenuhi kebutuhan pasar, dengan kuantitas yang tinggi akan hewan dilindungi yang didistribusikan di seluruh propinsi. Pasar ini yang menyuplai daging ke sejumlah besar rumah makan tradisional di seluruh wilayah, dan untuk musim-musim tertentu saat terjadi perayaan, maka penjualan daging ini akan meningkat pesat. Daging kera, dianggap sebagai makanan yang bisa mengobati penyakit kulit dan meningkatkan stamina. Populasi orang non-muslim di Minahasa membuat mereka tidak ada larangan untuk mengonsumsi hewan-hewan liar, tidak seperti di bagian lain di Indonesia, dan kera dianggap sebagai makanan seremonial dan bukan kebutuhan utama. Level perburuan di wilayah ini sudah mencapai taraf tidak berkelanjutan, dan bisa menyebabkan musnahnya spesies lokal lainnya di Minahasa, itu sebabnya kami menyoroti pentingnya aksi konservasi sesegera mungkin.

Kera hitam berjambul Sulawesi (Macaca nigra) Photo © Andew Walmsley Wildlife Photography

Mongabay.com: Sulawesi Utara adalah wilayah dengan kecantikan alami, Apakah anda melihat potensi wisata lingkungan/ atau pariwisata alam yang bertanggung jawab untuk menciptakan insentif ekonomi bagi perlindungan kera hitam berjambul Sulawesi ini?

Harry Hilser: Kendati ada berbagai definisi, kami yakin pariwisata lingkungan seharusnya bisa menjadi pengalaman wisata yang berkelanjutan, dengan fokus utama menekan dampak lingkungan sambil memperkenalkan budaya dan secara bersamaan juga menghargai lingkungan lewat konservasi dan pembangunan berkelanjutan. Keberhasilan meraih tujuan-tujuan ini tergantung berbagai faktor yang kompleks seperti ekonomi, politik dan sosial yang mengatur implementasi atraksi-atraksi wisata dan manajemen mereka. Pariwisata memiliki berbagai tantangan dan membutuhkan kerjasama sosial, ekonomi dan lingkungan dari berbagai pihak. Beberapa tahun terakhir pariwisata berkembang  cepat di wilayah ini, namun cagar alam tidak mampu menarik cukup uang untuk mengimplementasikan manajemen yang baik, dan ini menyebabkan dampak negatif dari primata.

Jika dikelola dengan baik, pariwisata lingkungan bisa membawa keuntungan ekonomi bagi pemerintah lokal dan nasional, yaitu dengan memfasilitasi pembangunan dari sisi infratruktur dan peningkatan komunikasi, dan di sisi lain meningkatkan kesadaran tentang lingkungan dan menciptakan kebanggaan terhadap alam liar dan kekayaan alami setempat. Lebih jauh, pariwisata lingkungan yag sukses bisa mendukung konservasi keanekaragaman hayati dengan memberi pengaruh bagi kebijakan nasional yang kemudian bisa meningkatkan keefektifan perlindungan di wilayah-wilayah terlindungi, dan puncaknya bisa meraih sukses lebih besar dalam melindungi populasi kera hitam berjambul Sulawesi yang tersisa. Keindahan alam Sulawesi Utara menjadi modal wisata dengan level yang tinggi, jadi melindungi spesies endemik dan statusnya yang khas adalah sebuah langkah penting bagi pembangunan ekonomi.

Hewan khas dan unik Sulawesi Utara, kera hitam berjambul. Photo © Andew Walmsley Wildlife Photography

Mongabay.com: Apa pendekatan ain yang anda lakukan diluar pariwisata lingkungan?

Harry Hilser: Untuk memastikan kemampuan bertahan kera-kera ini, kami telah membangun pendekatan yang terpadu untuk mengatasi ancaman-ancaman yang membahayakan spesies ini. Di dalam jangka panjang kami berharap untuk bisa membantu meningkatkan perlindungan terhadap cagar alam ini, dan tetap menjaga dukungan dari komunitas lokal.

Kami telah membangun sebuah tim yang diwakili oleh pemangku-pemangku kepentingan utama yang bekerja di wilayah ini. Sebuah Species Action Plan kini tengah dibangun untuk mendukung strategi sebagai sebuah yayasan untuk aktivitas konservasi di masa mendatang. dengan bekerja seara strategis dan mengevauasi aktivitas perlindungan yang dilakukan saat ini, patroli pendukung, memfasilitasi dialog lokal dan regional dan memonitor aktivitas ilegal, kami sudah ajukan sehingga pihak manajemen dari wilayah lindung bisa dibawa ke tingkat pelaksanaan yang lebih tinggi.

Satu aspek fundamental dari aktivitas konservasi kami adalah pendidikan dan peningkatan kesadaran. Pendidikan lingkungan memiliki potensi yang sangat kuat untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku positif dan empati terhadap konservasi. Kaitan yang ert antara pengetahuan dan perilaku, dan kebiasaan serta level dukungan bagi konservasi menajdi sebuah motivasi untuk meningkatkan pendidikan dan aktivitas penyadartahuan tak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Dengan kekayaan berupa spesies-spesies yang bergantung pada habitat yang sama, termasuk manusia, melindungi hutan akan memasikan kemampuan bertahan hayati di wilayah yang unik ini.

Pendidikan dan informasi, adalah salah satu kunci untuk melestarikan keberadaan spesies-spesies terancam.

Mongabay.com: Apa yang bisa dilakukan oleh orang-orang di Amerika dan belahan dunia lainnya untuk membantu?

Harry Hilser: Saya orang yang sangat yakin bahwa kekuatan keterhubungan dan kolaborasi global untuk membawa perubahan positif untuk menekan kerusakan, dan saya memiliki harapan yang besar bagi masa dean planet kita. Dukungan bisa diberikan melalui gelombang kesadaran terhadap isu-isu konservasi dan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan di lapangan. Apakah itu melalui penandatanganan petisi, mendukung kampanye atau memboikot perusahaan-perusahaan yang merusak, perspektif umum terhadap ide keberlanjutan akan berjalan beriringan. Donasi selalu kami terima dengan tangan terbuka, dan bahkan donasi yang kecil sekalipun bisa bermakna dalam mendukung program konservasi.

Kendati deforestasi terus meningkat dan berita-berita soal spesies yang terancam terus terjadi, saya merasa tetap banyak hal positif yang terjadi. Pekerjaan konservasi dan banyak orang yang bekerjasama dan mencapai hal-hal besar, secara positif memengaruhi banyak spesies-spesies terancam.

Saya mendorong orang-orang untuk membuka situs kami dan menyebarkan pesan konservasi, dan di saat bersamaan melakukan langkah-langkah anda sendiri untuk menekan dampak lingkungan dengan cara anda sendiri dan menekan tingkat konsumsi anda, dan menggunakan seminimal mungkin sumber daya ekstraksi dan membantu menjaga ekosistem sekitar kita yang sangat berharga.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , ,