,

Warga Tewas di Kanal PT SGP Diduga Alami Kekerasan

SUPRATMIN, warga Buluhala, Dumai, yang ditemukan tewas terapung di kanal PT Suntara Gaja Pati (PT SGP), diduga mengalami kekerasan atau penganiayaan.

“Kita menduga dia mengalami kekerasan, karena ada beberapa laporan masuk ada bunyi tembakan. Ada yang bilang brimob melepas tembakan, tapi belum bisa dibuktikan,” kata Muslim Rasyid, Koordinator Jikalahari, Selasa (10/7/12).

Perusahaan penyuplai kayu ke PT Asia Pulp and Paper (PT APP) ini memang berkonflik dengan masyarakat sekitar. Warga tak memiliki tanah dan dituduh menduduki lahan perusahaan.

Muslim mengatakan, kawasan itu memang bermasalah. Ia termasuk salah satu perusahaan yang mendapat SP3 atas kasus illegal logging. Izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu hutan tanaman (IUPHHKHT) secara legalitas juga bermasalah.

Jikalahari, ujar dia, dalam waktu dekat akan menurunkan tim ke lapangan untuk mengetahui kasus ini lebih jelas. Saat ini, di lapangan memang berkembang dua versi dugaan kematian Supratmin. Ada yang bilang dia tertembak penjaga perusahaan atau brimob, ada yang bilang tenggelam.

“Namun, sumber-sumber di lapangan yakin ada pemukulan atau kekerasan kepada dia,” ujar Muslim.

Untuk itu, Muslim mendesak aparat kepolisian membuat semacam tim pencari fakta yang sebenarnya. “Kita melihat ini sudah kelewatan batas.” Bagaimanapun, dalam konflik lahan tidak boleh ada kekerasan terlebih sampai penghilangan nyawa manusia.

Menurut dia, dalam kasus PT SGP ini, ada dua masalah. Pertama, kasus penghilangan nyawa warga yang harus diusut tuntas. Kedua, proses perizinan perusahaan yang bermasalah juga harus diselesaikan oleh instansi terkait.

Jumat(29/6/12) siang, Misman, rekan korban menemukan Supratmin tewas terapung di kanal galian milik PT SGP. Seperti dikutip dari Riau Pos, dia diduga meninggal setelah mendapatkan penganiayaan. Sebab, ditemukan luka lebam di sekujur tubuh korban dan mulut pun berdarah.

Sehari sebelumnya, bersama dengan sejumah warga lain, mereka melakukan pembersihan lahan. Saat mereka bekerja, datang sekuriti PT SGP.

Petugas ini mengusir mereka seraya melepaskan tembakan ke udara. Misman bersama seorang rekan lain berhasil ditangkap sekuriti PT SGP yang disertai anggota Brimob. Supratmin berhasil melarikan diri melalui kanal yang dibangun perusahaan.

Rekan-rekan yang berusaha mencari keberadaan Supratmin, esok hari menemukan pria 40 tahun ini sudah menjadi mayat mengapung di kanal.

Kapolres Dumai AKBP Ristiawan Bulkaini, mengatakan, sudah melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi-saksi mata. Termasuk dua rekan Supratmin yang kini ditahan Polres Dumai akibat dilaporkan pengrusakan oleh PT SGP.

‘’Kita sudah memeriksa saksi-saksi termasuk yang dilaporkan oleh PT SGP. Untuk hasil visum sudah kita kantongi guna dilakukan penyelidikan.”

Taufik, pemuka masyarakat setempat, minta kepada polisi segera memastikan penyebab kematian Supratmin.

Sebab, sebagaimana informasi yang berkembangan di lapangan, kematian karena penganiayaan sekuriti PT SGP.

Dalam pertemuan dengan di Mapolres Dumai akhir pekan lalu, sejumlah pemuka masyarakat memastikan tidak akan berlaku anarkis sepanjang pemeriksaan kasus dengan jujur dan tidak memihak. Sikap menahan diri itu sudah dilakukan warga sejak mayat Supratmin ditemukan mengapung di kanal PT SGP.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,