,

Pembukaan Jalan Pegunungan di Asia Tenggara Bisa Sebabkan Bencana Lingkungan

Pembukaan jalan di wilayah pegunungan di Asia Tenggara memang menyediakan akses pasar bagi penduduk yang tinggal di wilayah pedalaman, namun hal ini ternyata membawa dampak kerusakan lingkungan yang signifikan, termasuk deforestasi, tanah longsor dan erosi tanah, yang membuatnya mengurangi manfaat dari pembangunan jalan yang semestinya. Hal ini dibahas dalam sebuah tulisan yang diterbitkan oleh Nature Geoscience.

Roy Sidle dan Alan Ziegler mencatat, kendati organisasi-organisasi seperti Bank Pembangunan Asia (ADB), Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Bank Dunia mendukung ekspansi yang “agresif” dalam pembangunan jalan pedesaan di daerah pegunungan di Asia Tenggara, di bawah skema pembangunan pedesaan, namun peningkatan jaringan jalan ini juga memberi pengaruh langsung dalam transformasi atau bahkan penghilangan metode peladangan berpindah tradisional (yang biasa dilakukan di dataran tinggi), dan memberi implikasi terjadinya deforestasi dan eksploitasi lahan di wilayah pedalaman.

Pembangunan jalan ini menyebabkan erosi tanah dan sedimentasi sungai sebagai bagian dari dampak dari jalan yang tidak direncanakan secara matang. Hal ini bisa memberi pengaruh dalam pertanian yang dilakukan di daerah hilir, suplai air, produksi listrik dari air, dan sistem perairan yang mendukung perikanan darat. Hal ini bahkan bisa menyebabkan banjir dan membahayakan desa yang membentang di area yang rawan tebing longsor.

Sidle dan Ziegler memberi contoh yang terjadi di dataran tinggi Yunnan di CIna dan Malaysia dimana erosi dan tanah longsor lebih kerap terjadi di dataran yang tinggi di dekat jalan pegunungan, dibanding di daerah pertanian dan hutan.

Jalan pegunungan di Papua Barat, Indonesia. Foto: Rhett A. Butler

Para penulis berpendapat bahwa dampak jalan pegunungan ini harus dimasukkan dalam bagian manajemen jalan raya dan kebijakan pemerintah setempat. “Manajemen jalan ini tidak akan berkelanjutan tanpa perhitungan dampak dan jaringan jalan terhadap erosi tanah dan bahaya longsor,” ungkap mereka.

“Dampak jangka panjang ini sangat terkait erat dengan pertambahan yang cepat dari jalan gunung yang tidak diaspal, namun hal ini sudah diabaikan secara luas demi menomorsatukan pembangunan ekonomi di wilayah pedalaman. organisasi donor internasional, organisasi non-pemerintah dan pemerintah lokal harus menyelesaikan masalah jangka panjang ini yang disebabkan oleh berbagai program pembangunan ekonomi yang mereka sokong selama ini. Jaringan transportasi ini harus direncanakan dengan lebih baik dan dibangun lebih baik, dengan tujuan untuj menekan potensi erosi dan tanah longsor, sehingga masyarakat yang tinggal di daerah hilir, serta sungai yang mengalir terlindungi dengan baik.”

CITATION: Roy Sidle and Alan Ziegler. The dilemma of mountain roads. NATURE GEOSCIENCE | VOL 5 | JULY 2012 | www.nature.com/naturegeoscience

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , , ,