Perlindungan Terumbu Karang Pemuteran Bali Menuai Pujian UNDP

Kesuksesan program konservasi terumbu karang di Pemuteran, Buleleng, Bali menuai pujian dari Kepala Perwakilan Kantor UNDP Indonesia, El-Mostafa Benjamih. Menurut Benjamih, program ini adalah sebuah role model bagi konservasi wilayah perairan berbasis masyarakat. Program ini memang melibatkan peran serta seluruh elemen masyarakat -nelayan, warga, investor dan para peneliti.

Program yang dimulai dari sebuah langkah kecil untuk melindungi terumbu karang dan laut di wilayah Pemuteran ini bertujuan untuk meningkatkan kehidupan para nelayan ini kini menjadi salah satu program yang paling sering dibicarakan di kancah dunia konservasi kelautan. Program ini bahkan sudah meraih kesukesan dengan menggondol Equator Prize dari UNDP tahun 2012 ini.

Penghargaan Equator yang dimotori oleh Ted Turner ini bekerjasama dengan PBB, pemerintah, masyarakat sipil, sector bisnis dan organisasi masyarakat di tingkat akar bertujuan untuk meningkatkan dan memberikan solusi pembangunan berkelanjutan bagi masyarakat, alam dan data than masyarakat

Program konservasi kelautan di Pemuteran ini terpilih menjadi salad satu dari 25 pemenang dari 812 nominasi yang mask dari 113 negara berkembang di seluruh dunia. “PBB mendukung penuh Yayasan Karang Lestari, yang bisa menjadi contoh dan diterapkan di negara lain,” ungkap Benjamih.

IG Agung Prana, pendiri Yayasan Karang Lestari mengatakan dia amat berbahagia bias mendapat perhatian dari PBB dan berbagai institusi dunia lainnya. “Kami telah bertemu dengan berbagai organisasi dunia yang bersedia memberikan dukungannya untuk meningkatkan program perlindungan terumbu karang kami,” ucap Agung Prana. “Ini adalah sebuah hasil kerja keras banyak orang, organisasi kelautan, hotel-hotel dan berbagai industri pariwisata, dan terutama para peneliti kelautan yang sang at berdedikasi Thomas Goreau dan Wolf Hilbertz dan para nelayan lokal yang membuat semua program ini berhasil menjadi kenyataan.”

Selain memenangkan Equator Award dari UNDP, Program konservasi terumbu karang di Pemuteran ini juga sudah memenangkan berbagai penghargaan lingkungan di Indonesia dan dunia, misalnya SKAL Award sebagai proyek ekowisata bawah laut terbaik dunia, Konas Award sebagai proyek perlindungan pesisir berbasis masyarakat terbaik di Indonesia, dan meraih Kalpataru, yang merupakan penghargaan lingkungan paling prestisius di Indonesia.

Salah satu tamu yang datang, Jude R. Richard yang mengerjakan proyek komunitas masyarakat asli di Australia mengatakan, program ini sangat menginspirasinya. “Sangat penting untuk dipelajari bagaimana mereka bisa menarik masyarakat lokal dan para pebisnis bersama dengan para peneliti dalam proyek ini,” ungkap Richard.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , ,