,

Minyak Goreng Ramah Lingkungan dari Carrefour

SALAH satu retailer terbesar di Indonesia, meluncurkan minyak goreng yang diklaim ramah lingkungan. Minyak goreng ini 100 persen terbuat dari sawit dengan nama Ecoplanet. Ia diproduksi sesuai standar internasional (Roundtable on Sustainable Palm Oil/RSPO) untuk manajemen berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Peluncuran minyak goreng ramah lingkungan berstandar RSPO pertama di Indonesia ini diresmikan Wakil Menteri Perdagangan RI, Bayu Krisnamurthi, di Carrefour, Lebak Bulus, Jakarta, Senin (16/7/12) seperti dikutip dari Liputan6.com.

Minyak goreng Ecoplanet dijual Rp2.330 per 1.800 ml. Bayu mengimbau, Carrefour tidak menaikkan harga menjelang lebaran. “Masih banyak masyarakat Indonesia yang menggunakan minyak curah.”

Kehadiran produk minyak goreng Ecoplanet oleh salah satu retailer internasional terbesar di dunia ini menunjukkan, perkembangan signifikan dari dunia usaha. Ini dalam mendukung penyerapan dan pembudidayaan minyak sawit yang bertanggung jawab.

Minyak goreng yang diproduksi Carrefour bekerja sama dengan PT. Musim Mas ini akan diekspor ke India, Malaysia, Taiwan dan China.

WWF Apresisasi

WWF Indonesia, memberikan apresiasi atas peluncuran minyak goreng berlabel EcoPlanet, produk lokal Carrefour Indonesia.

Peluncuran minyak goreng bersertifikasi RSPO ini tindak lanjut dari komitmen Carrefour menggunakan 75 persen minyak sawit bersertifikasi (certified sustainable palm oil/ CSPO) pada 2015.

Irwan Gunawan, Deputi Direktur Tranformasi Pasar WWF-Indonesia mengatakan, dengan ada minyak goreng pertama yang bersertifikat RSPO di Indonesia, sebuah bukti komitmen produsen.

“Ini seperti ditunjukkan Musim Mas, pemasok CSPO ke Carrefour Indonesia, untuk mengadopsi dan mendorong percepatan prinsip-prinsip pengelolaan kebun sawit lestari dalam mata rantai perdangan sawit,” kata Irwan Gunawan, Deputi Direktur Tranformasi Pasar WWF-Indonesia.

WWF berharap, komitmen ini dapat menjadi teladan dan contoh konkrit terutama bagi industri hilir lain terhadap komitmen atas penyerapan CSPO.

Direktur Konservasi WWF-Indonesia Nazir Foead menyampaikan, pentingnya membangun kesadartahuan konsumen tentang perilaku hidup hijau.

“Makin banyak produk yang ramah lingkungan tersedia, makin besar peluang konsumen berpartisipasi dan mengambil peran konkrit dalam menyelamatkan hutan tropis Indonesia.”

Guna mendorong percepatan rantai pasokan (supply chain) sawit lestari dari hulu ke hilir, perlu didukung infrastruktur kebijakan. “Ini untuk mengakomodir kebutuhan para pelaku usaha dan tantangan yang mereka hadapi,” ucap Nazir.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , ,