Sepanjang Juni 2012 Ratusan Titik Api Membakar TN Tesso Nilo Riau

Sebaran titik api di musim kemarau sepanjang bulan Juni hingga Juli 2012 masih terus terjadi di Taman Nasional Tesso Nilo Riau. Dari data yang didapat dari WWF Program Riau, sebaran titik api ini mencapai puncaknya di minggu ketiga di bulan Juni 2012. Sebaran api ini juga bahkan hingga tanggal 20 Juni silam, kebakaran yang terjadi sejak awal bulan Juni 2012 ini belum bisa dipadamkan secara total.

Juru bicara World Wildlife Fund for Nature (WWF) Riau Syamsidar, mengatakan pantauan dari satelit GIS diketahui sejak 1-17 Juni terdeteksi 78 titik panas (hot spot) di kawasan hutan TN Tesso Nilo tersebut. Terakhir pada Senin 18 Juni 2012 silam, terdapat 10 hot spot di kawasan salah satu kantong gajah sumatra terbesar di Riau ini. “Dari jumlah hot spot diperkirakan luasan kawasan hutan yang terbakar di TN Tesso Nilo lebih dari 10 hektare,” kata Syamsidar.

Menurut Syamsidar, kawasan hutan TN Tesso Nilo memang rawan kebakaran. Hal itu disebabkan banyak lahan yang diambil oleh para perambah. Apalagi cuaca yang panas sangat mendukung bagi perambah untuk membakar lahan yang kemudian ditanami kelapa sawit. “Kami menghawatirkan kondisi kebakaran dapat mengganggu spesies langka di TN Tesso Nilo seperti gajah Sumatra,” tambah Syamsidar.

Bulan Juli 2012, lokasi Taman Nasional Tesso Nilo mulai bersih dari titik api. Peta: WWF Indonesia Program Riau

Dari kawasan TN Tesso Nilo seluas 83 ribu hektare, sekitar 35 ribu hektare di antaranya sudah dicaplok warga dan pengembang perusahaan yang kemudian dialihfungsikan untuk perkebunan kelapa sawit dan permukiman penduduk.

Kawasan kantong gajah dengan populasi sekitar 150 hingga 200 ekor tersebut kini dalam kondisi mengkhawatirkan. Kebakaran pada habitat gajah tersebut dapat memicu konflik antara spesies bertubuh tambun tersebut dengan manusia, yang biasanya berakhir dengan kematian gajah Sumatera.

Taman Nasional Tesso Nilo diresmikan pada 19 Juli 2004 dan mempunyai luas sebesar 38.576 hektare.

Kawasan yang masuk wilayah taman nasional ini adalah kawasan bekas Hak Pengusahaan Hutan (HPH) yang terletak diKabupaten Pelalawan dan Indragiri Hulu. Hingga kini di sekelilingnya masih terdapat kawasan HPH.

Gajah Sumatera, makin terancam dengan kebakaran hutan yang terus terjadi di habitat mereka. Foto: Rhett A. Butler

Terdapat 360 jenis flora yang tergolong dalam 165 marga dan 57 suku, 107 jenis burung, 23 jenis mamalia, tiga jenis primata, 50 jenis ikan, 15 jenis reptilia dan 18 jenis amfibia di setiap hektare Taman Nasional Tesso Nilo. Tesso Nillo juga adalah salah satu sisa hutan dataran rendah yang menjadi tempat tinggal 60-80 ekor gajah dan merupakan kawasan konservasi gajah.

Sepotong jalan milik PT. Riau Andalas Pulp and Paper membelah taman nasional ini. Dilaporkan bahwa pemerintah provinsi berencana untuk memutus jalan ini agar mengurangi kegiatan pembalakan liar (illegal logging).

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , ,