WARGA Biak di Manokwari, Papua Barat, Ruth Karma, menemukan bunga unik yang jarang ditemukan. Berwarna putih agak buram, panjang melingkar-lingkar ke bawah sekitar satu meter. Ia seperti bunga mati. Memanjang seperti rambut.
Ruth Karma, penemu bunga jenggot mengatakan, bunga ditemukan awal 2011 diambil dalam batu di goa Kampung Adibai, Biak, Papua. “Bunga ini tumbuh di atas batu berlubang yang dibasahi percikan air,” katanya di Manokwari, Sabtu(28/7/12).
Bunga jenggot sulit ditemukan. Hanya ada di goa-goa. Namun, belum tentu semua goa ada. Setahu Ruth, sampai saat ini belum ada ahli yang memberi nama latin bunga ini.
Saat itu, Ruth bersama teman membersihkan kebun di dekat goa. Mereka masuk dan melihat-lihat isi goa. Di situlah, ditemukan bunga ini.
Maria Rumbiak, rekan Ruth mengatakan, bunga ini jika tak dirawat baik akan mati. Bunga jenggot hidup dengan angin dan air, jika tidak, akan kering. “Setiap hari harus disiram air. Ia juga perlu angin dan tak bisa diletakkan terik matahari. Harus teduh. Misal, di teras rumah.”
Bunga ini baru pertama kali dipamerkan dalam acara yang digelar Majelis Rakyat Papua Barat. Ia ada di stand Kobeoser. Tak dijual, hanya dipajang. Bunga jenggot sangat cocok digantung di depan rumah menggunakan pot atau kaleng. Bagian atas kaleng dipotong untuk memasukkan batang bunga.