,

Perburuan dan Deforestasi Akan Musnahkan Spesies Burung Langka NTT

Deforestasi yang terjadi merata di seluruh hutan di Indonesia kini semakin mengancam spesies-spesies endemik yang menghuni berbagai wilayah. Salah satunya adalah endemik di wilayah Flores, NTT yaitu burung celepuk Flores (Ottus alfredi) atau yang sering dikenal dengan burung hantu mini ini adalah salah satu dari empat spesies yang juga terancam di wilayah Gunung Lasang, Flores, Nusa Tenggara Timur. Tiga spesies lainnya adalah serindit Flores (Loriculus flosculus), kehicap Flores (Monarcha sacerdotum) dan gagak Flores (Corvus florensis), dimana ketiganya bisa ditemui di kawasan  Cagar Alam Mbeliling.

Perburuan dan penebangan liar di wilayah Manggarai Barat dan Manggarai Timur ini telah menyebabkan berbagai spesies burung langka di hutan di kedua wilayah ini memasuki babak kepunahan. Perburuan burung dan satwa liar lainnya di Taman Wisata Gunung Lasang sudah berlangsung lama, seperti dikatakan oleh Samuel Rabenak dari The Wild Bird Foundation kepada The Jakarta Post.

Hutan seluas 3.246 hektar ini pernah diajukan menjadi wilayah taman nasional untuk meningkatkan perlindungan terhadap spesies yang ada di dalamnya sejak lima tahun silam, namun hingga kini belum ada kelanjutan dari langkah tersebut.

BKSDA sendiri, kini hanya bisa mengambil tindakan terhadap para pemburu tersebut diambil dari Manggarai. Para pemburu biasanya memakai senapan angin untuk menembak burung di Taman Wisata Alam Ruteng ini. Menurut Kepala BKSDA Ruteng, Ora Yohanes, keterbatasan personil dan dana operasional membuat lembaganya sulit mengatasi berbagai pelanggaran di lapangan.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,