,

Kerusakan Lingkungan Jayapura Mengkhawatirkan

BADAN Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kota Jayapura, Papua, menyatakan, kerusakan lingkungan makin mengkhawatirkan pada berbagai komponen ekosistem, seperti sungai, mangrove, hutan, pencemaran air, sampai kerusakan padang lamun. Sekretaris BLHD Jayapura, Betty Kailola di Jayapura, Kamis(16/8/12) mengatakan, mayoritas pencemaran air,  terutama di daerah padat penduduk. Kondisi ini,  tidak hanya membahayakan kesehatan juga mengancam keberlanjutan sumber daya hayati. “Pencemaran lingkungan terus meningkat upaya pencegahan minim,” katanya.

Janviter Manalu, Peneliti Lingkungan mengatakan, beberapa sungai di Jayapura,  tercemar dengan parameter tertentu seperti fosfat rata-rata 1,15 mg/1. Nilai  ini di atas baku mutu, 50 mg. Amonia rata-rata  64,9 mg/1, di atas baku mutu, 10 mg/1.

Dua sungai di Jayapura, yang mengalami pencemaran parah Kali Acai dan Kali Entrop. Kali Acai, tercemar sampah yang banyak mengandung melamin. Melamin dari wadah makan dan minuman plastik bisa bereaksi dengan panas. Ia bisa menyebabkan keracunan dan karsinogen (penyebab kanker).

Frans Asmuruf,  Peneliti Lingkungan dari  BLHD Jayapura mengatakan, Kali Entrop memprihatinkan. “Kami temukan logam berat disana. Cukup banyak tumpukan organik dalam kali.”

Curah hujan tinggi juga menyebabkan luapan air yang berbuntut banjir di sejumlah tempat. Tanah longsor juga terjadi saat hujan. Apolos Safanpo, Dosen Fakultas Teknik Universitas Cendrawasih mengungkapkan, saat ini Badan Metrologi dan Geofisika (BMKG) Jayapura, tak mengetahui berapa titik hujan di kota ini. Sejak tahun 1980-an, pemerintah Belanda membangun pos pen air hujan di sejumlah titik yang dianggap sering hujan. Kala itu, ada 70 pos.  Kini,  hanya ada dua pos.

Pos pencatat hujan minim. Jadi, jika hendak membangun, tidak tahu mana tempat rawan hujan dan mana tidak. Pembangunan samarata. “Buntutnya, kerusakan lingkungan terjadi dimana-mana akibat hujan,” ucap Apolos.

Guna menanggulangi masalah ini, BLHD bekerja sama dengan Wiratama Konsolido menggelar penelitian tentang kerusakan lingkungan. Kedua lembaga ini akan merinci jenis-jenis kerusakan lingkungan yang terjadi.

Laporan tentang pencemaran kali di Jayapura, bisa dilihat di sini

Artikel yang diterbitkan oleh
, ,