Dua bayi harimau berusia dua bulan yang ditemukan ditemukan warga di Desa Ladang Panjang, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi pada hari Minggu September lalu masih menjalani perawatan di Kebun Binatang Taman Rimbo Jambi. “Kemungkinan dua bayi harimau ini tidak mendapatkan asupan makanan dan cairan sekitar satu mingguan” kata Adrianis, Kepala Kebun Binatang Taman Rimbo Jambi.
Salah satu dari dua bayi harimau Sumatera yang keduanya berjenis kelamin betina ini masih terlihat sangat lemah dan mendapat tambahan cairan melalui infus. Menurut Meilina dokter hewan Kebun Binatang Taman Rimbo, dua harimau ini mengalami dehidrasi yang cukup parah, salah satunya bahkan mengalami hipotermia dan mencret namun responnya terhadap perawatan yang diberikan cukup baik karena saat ini bayi harimau tersebut sudah mau makan. “Kami akan memberikan cairan tambahan melalui infus kepada kedua bayi harimau ini secara bergantian” jelas Meilina. Pihak kebun binatang Taman Rimbo juga telah menghubungi pihak Taman Safari untuk meminta bantuan dalam menangani 2 bayi harimau ini.
Kawasan Sungai Gelam tempat ditemukannya dua bayi harimau ini merupakan kawasan rawan konflik antara harimau dan manusia. Nurazman, Kepala Seksi III BKSDA Jambi mengatakan bahwa pada tahun 2009 ada 9 orang tewas akibat serangan harimau.
Nurazman bersyukur karena 4 warga yang menemukan 2 bayi harimau ini segera menyerahkannya ke BKSDA Jambi karena hal ini mengindikasikan bahwa warga di daerah tersebut sudah menyadari bahwa harimau adalah binatang dilindungi yang tidak boleh dipelihara atau diperdagangkan. Menurut Nurazman pihak BKSDA Jambi akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui apa yang menyebabkan 2 bayi harimau tersebut tidak bersama induknya.
