,

Lagi, Orangutan Diserahkan Warga ke BKSDA Kalbar

SEJAK penanganan kasus orangutan jenis Pongo pygmaeus-pygmaeus di Desa Wajok Hilir, Kecamatan Siantan, Kabupaten Pontianak, kesadaran masyarakat mulai meningkat. Satu persatu orangutan peliharaan mereka diserahkan kepada petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat (Kalbar).

Agus Hartanto, warga Jalan Purnama Pontianak, Kelurahan Parit Tokaya, Kecamatan Pontianak Selatan, Kamis (6/9) menyerahkan satu orangutan peliharaan kepada Kepolisian Resor Kota Pontianak. “Orangutan ini saya dapat dari warga di Sintang tiga tahun lalu. Waktu itu masih bayi merah. Saya pelihara sampai sekarang,” katanya di Pontianak, Jumat (7/9).

Agus merasa iba kepada Roy, nama satwa kesayangan itu, karena kandang kekecilan. Diapun bertekad menyerahkan ke aparat. Si pongo pun diserahkan ke kepolisian. Polisi lantas menitipkan ke Sylva Universitas Tanjungpura Pontianak,  sambil melaporkan itu ke BKSDA Kalbar.

Selama sehari semalam, orangutan berusia tiga tahun  ini mendapat asupan susu dan buah-buahan. Meski tidak dikurung, Roy enggan bermain di hutan kota itu. Roy merasa aman bermain di camp di bawah pengawasan mahasiswa.

Aparat BKSDA mengevakuasi Roy dari Silva Untan ke Daerah Operasi Manggala Agni, BKSDA Kalbar di Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya.

Jadi, sudah ada tiga orangutan di Kalbar dievakuasi BKSDA. Pertama, orangutan dari Desa Wajok Hilir, gagal diselamatkan. Lalu, bayi orangutan berusia tiga bulan dari Batulayang, kini dalam penanganan Yayasan International Animal Rescue (IAR) di Ketapang. Rencananya, BKSDA Kalbar membawa Roy ke sekitar habitat asal di Kobus, Kabupaten Sintang.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , ,