Harimau Putih KB Surabaya Mati, Kasus Keempat Kematian Hewan di Tahun 2012

Rentetan kematian sejumlah penghuni Kebun Binatang Surabaya belum berakhir. Sabtu sore jam 15.30, 8 September 2012, seekor harimau putih betina berusia 16 tahun bernama Santi ditemukan mati di kandangnya.

Santi adalah salah satu dari 7 ekor harimau putih yang dimiliki oleh Kebun Binatang Surabaya. Sejak tiga tahun silam, Santi mengalami masalah pada tulang punggung dan mengalami kelumpuhan, seperti dilaporkan oleh tribunnews.com.

“Setiap satwa yang kurang gerak dan pencahayaan, akan mengalami penyakit yang diderita Santi. Selama ini, Santi memang tidak memiliki ruang gerak yang luas untuk pergerakannya sebagai satwa jenis karnivora,” ujarnya Antan Warsito, Humas Kebun Binatang Surabaya kepada Tribunnews.com.

Selain kelumpuhan, kurangnya sinar matahari ini membuat pola makan harimau putih usia 16 tahun ini tidak baik harimau putih lainnya. Pasalnya, pencernaan Santi tidak bisa mengolah makannya dengan baik. “Metabolisme tubuh Santi buruk akibat sakit yang dideritanya,” tambah Antan.

Usai diotopsi pada hari yang sama, tubuh harimau ini langsug dibakar karena kondisinya tidak baik. Santi sempat melahirkan dua ekor anak harimau putih tahun 2005 silam. Setelah kematian Santi, Kebun Binatang Surabaya kini tinggal memiliki 6 ekor spesies ini.

Sebelum kematian Santi, setidaknya tiga kasus kematian hewan lain juga terjadi di Kebun Binatang Surabaya. Awal Maret 2012, seekor jerapah mati di tempat ini akibat menelan plastik sampah yang banyak ditemui di tempat ini.

Masih di bulan yang sama, tepatnya 15 Maret 2012, seekor banteng mati setelah sebelumnya mengalami patah kaki. Peristiwa kecelakaan ini membuat si banteng menjadi lemah dan akhirnya membuat hewan berusia 6 tahun ini mati. Tim dokter KBS, seperti dilaporkan VivaNews, hanya memberikan perban kepada banteng bernama Leo ini. Ada dugaan, banteng ini juga mengalami stres akibat minimnya aktivitas dan pergerakan tubuh.

Lalu akhir bulan Juli 2012, giliran seekor gajah betina bernama Selvi ditemukan mati di kandangnya, hari Minggu 29 Juli 2012 jam 15.00 sore. Gajah berusia 30 taun ini, seperti dilaporkan AntaraNews.com, sudah menderita sakit di kaki kiri depannya, dan terpaksa hidup dengan kondisi cacat.

Ketika ditemukan mati, gajah Selvi ini sebelumnya mengalami perut kembung. Gajah yang tersisa di sini kini tinggal delapan ekor.

Organisasi lingkungan ProFauna Indonesia pernah mendesak agar pemerintah mengevakuasi seluruh koleksi yang dimiliki oleh Kebun Binatang Surabaya akibat seringnya kasus kematian menimpa tempat ini.

“Tak ada jalan lain kecuali Kementerian Kehutanan segera mengevakuasi satwa yang ada di KBS itu ke tempat yang lebih bagus, aman, dan nyaman agar satwa yang ada tidak mati terus,” desak Ketua ProFauna Indonesia, Rosek Nursahid, kepada Kompas.com, Kamis (26/4/2012) ditemui saat aksi di Jalan Veteran Kota Malang. Menurut Rosek, keberadaan KBS, sudah penuh dengan konflik antara pihak Pemerintah kota Surabaya dan pihak pengelola KBS saat ini. ”Kalau tidak segera dievakuasi, maka akan terus terjadi kasus serupa,” katanya.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,