Pantau Banda Neira Demi Jaga Kekayaan Segitiga Terumbu Karang Dunia

Kepulauan Banda yang terletak di tengah-tengah laut Banda memiliki keanekaragaman hayati laut yang tinggi.  Kecamatan yang berada dibawah administrasi Kabupaten Maluku Tengah, Propinsi Maluku ini memiliki 11 pulau yang memiliki terumbu karang yang indah.  Di kepulauan Banda juga telah dicadangkan kawasan konservasi perairan nasional oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan seluas 2500 hektar.

Guna membangun data dasar terkait terumbu karang di kepulauan Banda, Coral Triangle Center (CTC) bekerjasama dengan tim konservasi laut banda melakukan survei distribusi terumbu karang di seluruh kepulauan Banda pada tanggal 29 Augustus – 7 September 2012.  Tim yang terlibat dalam survei ini seperti SATKER KKPN Laut Banda, MC-SEA, PSDKP, Sekolah Tinggi Perikanan Hatta-Syahrir, dan beberapa volunteer.

Metode manta tow ini dilakukan untuk mengetahui distribusi dan kondisi terumbu karang di wilayah yang cukup luas. Tehnik yang digunakan adalah dengan menggunakan papan khusus yang diikatkan ke kapal dengan tali sepanjang 18 meter, lalu ditarik dengan kecepatan kapal sekitar 2 knot.  Seorang pemantau dengan peralatan snorkeling berpegangan pada papan melakukan pengamatan dan menuliskan di dalam lembar survei tahan air setiap dua menit.  Selain terumbu karang, ikan atau biota laut penting lainnya yang dilihat juga dicatat.

Dari hasil survei yang dilakukan selama 37 jam -dengan kondisi surveyor berada di permukaan air berhasil menyelesaikan 10 pulau dari 11 pulau yang ada.  Pulau Manukang yang terletak cukup jauh tidak dapat diambil datanya karena cuaca.  Pulau-pulau yang berhasil diselesaikan adalah Naira, Banda Besar, Gunung Api, Karaka, Pisang (Syahrir), Batu Kapal, Ai, Run, Nailaka dan Hatta.

Selama pemantauan oleh 2 orang staff  CTC, juga banyak dijumpai berbagai ikan dan biota penting laut lainnya seperti napoleon, penyu, hiu, kerapu, kakap, teripang dan ikan kaka tua.  Kondisi terumbu karang di kepulauan Banda tergolong baik, namun dibeberapa titik terdapat kerusakan akibat bom, jangkar dan pencemaran oleh sampah.

Marthen Welly dari CTC mengatakan bahwa “hasil dari survei ini akan menjadi data dasar terumbu karang yang cukup penting, khususnya bagi upaya pelestarian keanekaragaman hayati laut kepulauan Banda Naira melalui pengelolaan kawasan konservasi perairan yang efektif”.  “Hasil manta tow ini akan ditindaklanjuti dengan kajian cepat kelautan kerjasama CTC dengan Kementerian Kelautan dan Perikakan, LIPI, MC-SEA dan berbagai pihak pada bulan November 2012 yang akan datang” lebih lanjut Welly menjelaskan.

Banda Neira yang resmi ditetapkan sebagai Cagar Alam Taman Laut Banda sejak 1977. Terumbu karang di kepulauan Banda ini merupakan salah satu yang terkaya akan jenis karangnya di antara terumbu karang lainnya yang ada di dunia. Dari 700 jenis karang yang ada di dunia sekitar 432 jenis karang (64%) terdapat di kepulauan Banda.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , ,