TIM Kepak Sayap Enggang-Mata Harimau Tur mulai menyusuri hutan dan perkampungan di Kalimantan Selatan (Kalsel) Minggu(16/9/12). Beragam kegiatan sejak Jumat(14/9/12), diadakan mulai pameran foto lingkungan, penampilan musik Panting dan pembacaan puisi-puisi lingkungan.
Langkah awal tim yang terdiri dari berbagai organisasi antara lain, Walhi Kalsel dan Greenpeace ini merupakan upaya penyelamatan sisa hutan di kawasan ini.
Enggang menjadi tema karena burung ini satu spesies yang hidup di dahan pohon hutan Pulau Kalimantan. Enggang satu bagian kebudayaan masyarakat Suku Dayak. Keberadaan burung ini mulai langka.
Direktur Eksekutif Walhi Kalsel, Hegar W Hidayat mengatakan, selain upaya penyelamatan sisa hutan Kalimantan, tur ini juga untuk melihat lebih dekat komunitas masyarakat yang telah menjaga kesetimbangan ekosistem hutan. “Upaya masyarakat ini bisa diikuti komunitas masyarakat lain yang hidup berdampingan dengan hutan,” katanya dalam rilis kepada media Minggu(16/9/12).
Tujuan awal tim tur di Kalsel adalah Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut. Di desa ini, tim mencoba melihat aktivitas penggunaan hutan untuk pertambangan batubara dan perkebunan sawit skala luas.
Lalu, tim menuju Kecamatan Sungai Danau, Kabupaten Tanah Bumbu, bertemu masyarakat yang pernah terkena banjir. “Cerita masyarakat diharapkan dapat menjadi pembelajaran untuk menjaga kelestarian hutan yang tersisa.”
Abetnego Tarigan, Direktur Eksekutif Walhi Nasional, mengatakan, tur ini juga untuk penyelamatan hutan Indonesia secara umum. Mengingat, praktik perusakan hutan marak hingga mengakibatkan kerentanan negara ini akan bencana seperti kekeringan, kebanjiran, longsor, serta kepunahan sejumlah flora fauna serta keragaman hayati lain.
Video dari Greenpeace