Seekor paus lagi-lagi terdampar hingga mendekati batas air dangkal. Kali ini terjadi di Pantai Kolo, Kecamatan Asakota, Bima, Nusa Tenggara Barat. Paus ini terdampar pukul 9 pagi hari ini, tanggal 25 September 2012 dan langsung diketahui oleh masyarakat sekitar. Menurut penuturan seorang warga bernama Ardiansyah, paus ini panjangnya sekitar 4 meter, dengan bobot dan jenisnya yang tidak diketahui oleh warga setempat.
Sesaat setelah terdampar, warga terlihat berupaya untuk menarik paus ini ke pantai. “Sepertinya ikan itu mau dikonsumsi, dari pinggir pantai saya lihat empat orang sedang menarik paus itu menggunakan tali,” ungkap Ardiansyah kepada kahaba.info.
BKSDA Bima-Dompu sendiri baru mendapat laporan tentang terdamparnya paus ini, beberapa jam setelah peristiwa, dan mereka baru menurunkan anggotanya untuk melihat ke lapangan.
Berdasarkan keterangan tim BKSDA di lapangan, paus ini berhasil dievakuasi menuju laut lepas sekitar pukul 11.30 siang tadi. Proses evakuasi dilakukan oleh masyarakat setempat.
Peristiwa terdamparnya paus ini semakin sering terjadi dalam dua bulan terakhir. Sejak bulan Agustus silam, berkali-kali paus terdampar di perairan Indonesia. Empat kali di sisi selatan jajaran kepulauan Indonesia, dan sekali terjadi di laut dangkal di Perairan Jawa Barat bagian utara, tepatnya di Karawang.
Peristiwa terdamparnya satwa di perairan Bima-Dompu sendiri bukan yang pertamakali terjadi di bulan ini. Tanggal 4 September silam seekor penyu belimbing terdampar di desa Waduruka, Kecamatan Langgudu. Spesies berukuran 1.4 meter x 0,78 meter ini awalnya akan dikonsumsi oleh warga. Namun tim BKSDA Bima-Dompu yang melakukan mediasi bersama tim pecinta alam dan pers akhirnya berhasil membujuk warga untuk melepaskan penyu ini kembali ke laut lepas.