Ayo, Suara Anda Bisa Selamatkan Hutan Adat Saudara Kita Dayak Benuaq!

Lembaga penyelidikan  lingkungan yang berbasis di Inggris, Environmental Investigation Agency (EIA) kembali mengingatkan kepada publik untuk terus memberikan dukungan agar segala bentuk jenis teror dan intimidasi bagi masyarakat asli Suku Dayak Benuaq di Desa Muara Tae, Kecamatan Jempang, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur dihentikan.

EIA juga kembali menyebarkan ajakan untuk menghentikan segala bentuk ekrusakan hutan yang disebabkan oleh alihfungsi lahan menjadi perkebunan.

Saat ini, dua perusahaan tengah membabat hutan dan mengambil lahan milik masyarakat Dayak Benuaq di Desa Muara Tae, berkoalisi dengan aparat bersenjata.

Deretan buldoser, kini tinggal selangkah menuju tenda-tenda yang dibangun masyarakat dayak untuk melindungi sisa hutan mereka.

Kepala Kampanye EIA, Faith Doherty mengatakan,”Hal ini adalah sebuah pelanggaran atas Hak Asasi Manusia dan harus segera diakhiri. Saudara-saudara kita di Muara Tae kini sedang ditindas secara brutal, dengan dukungan aparat negara dan legalitas lahan yang masih diragukan.

“Mari kita kirimkan pesan kepada perusahaan ini agar dunia tahu apa yang sedang dialami oleh warga Dayak Benuaq dan hal ini tidak bisa ditolerir. Saudara kita Dayak Benuaq tidak bisa menghadapi ini sendirian.”

EIA memfasilitasi anda semua untuk menghubungi para manajer dan eksekutif di perusahaan yang terlibat kasus ini; anda para pendukung kami di Indonesia dan di manapun berada, kami meminta bantuan anda untuk membantu kami menghentikan operasi mereka dan menghormati hak-hak Dayak Benuaq.

Perusakan hutan dan pengambilan lahan adat milik Dayak Benuaq dilakuka oleh dua perusahaan, PT Munte Waniq Jaya Perkasa dan Borneo Surya Mining Jaya, di tahun 2010 dan 2011. Dan tidak satupun dari kedua perusahaan itu yang memberikan perhatian dan hak kepada masyarakat adat setempat.

Setelah peristiwa penghadangan yang dilakukan oleh warga bulan Oktober silam dan nyaris berakhir dengan kericuhan, pihak perusahaan sempat menghentikan penebangan. Namun hal ini kembali berlanjut bulan Juli 2012 silam dan penebangan kembali terjadi dua minggu lalu.

Hingga kini, hak-hak masyarakat Dayak Benuaq yang sudah hidup di seputar hutan mereka sejak berabad-abad silam masih tidak jelas karena pemerintah setempat tidak memberikan perhatian khusus terhadap kasus ini. Sementara, sumber daya mereka terus digerus oleh perusahaan tambang dan kayu.

Hutan, bukan hanya sekedar bicara habitat satwa dilindungi, namun hutan adalah sebuah rumah bagi jutaan warga masyarakat asli di Indonesia. Memusnahkan hutan, sama saja merusak rumah jutaan warga, yang juga saudara setanah air kita.

Jika anda ingin memberikan dukungan, silakan kirimkan email kepada para manajer dan eksekutif kedua perusahaan ini, lewat:

Silakan SMS dan email pihak perusahaan sekarang!

• Mathias, Manager of MWJP: 0062 81 350 320 790

• Bambang Dwi Laksono, Corporate Sustainability Head, First Resources Ltd: [email protected]

• Datuk Jaswant Singh Kler, Senior Independent Non-Executive Director, TSH Resources Bhd: [email protected]

Contoh naskah yang bisa anda sampaikan:

• Berhenti menindas rakyat Muara Tae! Berhenti pentraktoran hutan mereka dan menghormati hak-hak mereka
(Stop oppressing the people of Muara Tae! Stop bulldozing their forests and respect their rights)

• Tinggalkan hutan Muara Tae! Dunia sedang mengawasi anda
(Leave the forests of Muara Tae! The world is watching you)

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , ,