HARI Satwa Sedunia, jatuh pada Kamis (4/10/12). Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki (PPS Tasikoki) bekerja sama dengan Private Course Class, lembaga kursus bahasa asing di Bitung, mengadakan kegiatan bersama bertajuk Lestarikan Satwa Liar Sulawesi.
Ada pemutaran film berjudul Wild Indonesia. Para peserta terlihat terpukau menyaksikan keindahan alam dan fauna Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Peserta juga diajak bersama-sama berkomitmen dalam pelestarian satwa.
Pernyataan komitmen bersama ini dengan membubuhkan nama dan tanda tangan pada selembar daun berbunyi ”Akan terlibat dalam upaya pelestarian satwa.” Lalu disematkan pada ”Pohon Harapan“, yang telah disiapkan panitia.
Kegiatan dua hari, sejak Selasa(2/10/12) diikuti generasi muda di sekitar Sulawesi Utara (Sulut) antara lain, mahasiswa dan dosen dari Universitas Negeri Manado, dan siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Bitung. Hadir juga anggota Tunas Hijau, komunitas pecinta alam.
Victoria Sendy, staf Unit Informasi dan Edukasi PPST mengajak para generasi muda lebih mencintai satwa liar di Sulawesi. Dia mengenalkan PPST sebagai organisasi yang berusaha menyelamatkan, merehabilitasi dan melepasliarkan spesies asli Sulawesi maupun Indonesia.
Alexander Manusiwa, Unit Informasi dan Edukasi PPST dalam rilis kepada Mongabay, mengungkapkan, akhir acara, diumumkan Lomba Menulis dan Lomba Kreasi bertema “Lestarikan Satwa Sulawesi.” Kegiatan diselenggarakan PPS Tasikoki dan PCC ini bisa diikuti siswa SD, SMP, dan SMA se-Sulawesi Utara.
Lewat Hari Satwa Sedunia ini, PPS Tasikoki dan PCC berusaha mengampanyekan arti penting satwa bagi manusia. “Alam beserta isi seperti satwa liar dapat mengajarkan banyak hal. Ekosistem terdiri atas manusia, flora, fauna dan lingkungan selalu mempunyai saling ketergantungan dan keterkaitan antara satu sama lain,” ujar dia.
Perkembangan, mengarah pada kerusakan alam dan kepunahan sejumlah satwa liar tidak bisa dibiarkan. “Harus ada pencegahan.”
Keterangan lebih jelas mengenai lomba ini dapat dilihat di sini