,

Nelayan Buleleng Manfaatkan Energi Surya Terangi Aktivitas Melaut

Seiring dengan menipisnya cadangan energi fosil, penggunaan energi alternatif dan terbarukan kini semakin marak. Salah satunya adalah energi surya atau sinar matahari yang melimpah di tanah air kita, yang menyinari sepanjang tahun tanpa jeda.

Hal ini menginspirasi lembaga perlindungan terumbu karang di Bali, Reef Check Indonesia untuk menggunakan tenaga surya yang bisa didapat gratis dan ramah lingkungan ini untuk membantu nelayan di Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali sebagai sumber energi mereka. Terutama dalam aktivitas mencari nafkah mereka di saat mereka bekerja, yaitu untuk memenuhi penerangan saat melaut.

Sebuah solar panel dipasang di balai kelompok untuk mengisi ulang tenaga listrik yang digunakan sebagai sumber tenaga. Nelayan harus mengisi ulang bateri atau aki mereka sebelum digunakan untuk melaut di malam harinya. Prinsip kerjanya sederhana, yaitu seperti alat pengisi ulang telepon  genggam, namun ini menggunakan tenaga surya yang dikumpulkan lewat panel solar.

Dengan panel surya, berarti bensin yang dibutuhkan berkurang serta mengurangi biaya bagi nelayan dan tentunya lebih ramah lingkungan. Kegiatan ini juga memberikan pengetahuan kepada masyarakat bahwa sumber daya energi dari matahari cukup melimpah dan bisa dimanfaatkan.

RCI melalui Derta Prabuning – Bag. Pengembangan Program, mengatakan bahwa kegiatan percontohan ini cukup menarik bagi para nelayan sehingga diperlukan sosialisasi lebih lanjut sehingga kedepannya dapat mendukung mata pencaharian mereka.

Para nelayan sendiri menyambut baik upaya ini karena mereka bisa menghemat pengeluaran untuk aktivitas mencari ikan, sekaligus menerapkan penggunaan sumber energi yang ramah lingkungan dan menekan emisi bahan bakar. Sebelumnya, banyak nelayan mengeluh akibat tingginya pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan energi untuk genset mereka.

“Setidaknya membutuhkan 35 ribu – 50 ribu sekali melaut (untuk membeli bahan bakar untuk genset), belum termasuk bahan bakar untukJukung (perahu tradisional Bali).” Ungkap Made Darmika, Ketua Kelompok Nelayan yang juga salah satu motor kegiatan pelestarian terumbu karang di desa Tejakula kepada Bali Post, akhir September lalu.

Energi surya adalah salah satu energi alternatif yang masih belum dimanfaatkan secara optimal di Indonesia, kendati Indonesia dikaruniai panas matahari melimpah sepanjang tahun.

Selain para nelayan di Tejakula, energi alternatif sinar matahari ini juga menjadi pilihan untuk menerangi Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , , , ,