Penyelundupan 1.200 Gading Gajah Afrika Digagalkan

Otoritas Hongkong baru-baru ini menggagalkan dua kali pengiriman gading gajah Afrika berjumlah raksasa di pelabuhan kota dagang tersebut. Gading-gading berjumlah 1.209 buah itu dikirim dari Kenya dan Tanzania.

Diperkirakan gading yang diambil dari 600 ekor lebih gajah ini bernilai sekitar 3,4 juta dollar AS di pasar gelap. Gajah Afrika mengalami penurunan populasi sangat cepat di dunia, akibat perburuan gading mereka oleh para pemburu bersenjata yang merupakan bagian dari sindikat kejahatan internasional. Mereka tak segan-segan bahkan membunuh satu kelompok besar gajah ini demi mendapat gadingnya.

Penangkapan ini adalah penangkapan terbesar dalam sejarah perdagangan gelap gading gajah di Hong Kong, dan memperlihatkan dengan jelas bahwa ancaman terhadap gajah Afrika masih belum usai.

Bagi Tanzania sendiri penangkapan gading gajah di Hongkong ini adalah waktu yang benar-benar tidak menguntungkan, karena mereka sudah menetapkan pedoman CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) untuk tidak menjual gading gajah hasil buruan mereka yang tidak terjual senilai 55,5 juta dollar. Namun negara ini berargumen bahwa perdagangan ini akan digunakan untuk upaya kampanye anti perdagangan gading gajah, namun kritik yang mengizinkan perdagangan legal gading gajah pada saat krisis perburuan ini akan semakin membahayakan populasi gajah itu sendiri.

Gajah Afrika masuk sebagai kategori rentan dalam Daftar Merah IUCN. Namun baru-baru ini penelitian menunjukkan bahwa ada dua spesies gajah di Afrika, yaitu yang lebih umu diketahui, savannah elephant (Loxodonta africana) dan gajah hutan yang tidak banyak diketahui orang (Loxodonta cyclotis). Gajah hutan ini yang terparah terkena dampak perburuan gading.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , ,