Si Singa ‘Transgender’ Mulai Diterima Kelompoknya

TAK hanya terjadi pada manusia, dunia satwa tampaknya juga diskriminasi terhadap kelompok transgender. Satu contoh, seekor singa betina di Okavango Delta, Botswana, tersisih dari kelompok karena jenis kelamin belum jelas. Singa betina ini disebut transgender karena memiliki karakteristik fisik sebagai singa jantan dan betina.

Dikutip dari Dailymail.co.uk, biasa, hanya singa jantan yang memiliki surai yakni rambut lebat di sekitar wajah dan dada. Namun, singa yang satu ini berkelamin betina tapi memiliki surai di sekitar wajah. Keadaan ini yang diperkirakan membuat ia disisihkan singa-singa lain selama bertahun-tahun.

Surai-surat ini tumbuh diperkirakan karena ada ketidakseimbangan hormon. Anomali ini kemungkinan terjadi ketika sang singa masih berupa embrio. Kemungkinan, kala itu terjadi gangguan dalam perkembangan saat pembuahan atau di kandungan.

Luke Hunter, presiden konservasi singa grup Panthera mengatakan, kemungkinan terbesar, singa semacam ini mandul namun mampu bertahan hidup. Bersyukur, belakangan ini, singa lain akhirnya menerima perbedaan ini. Berharap, dia bisa berintegrasi dengan kelompoknya.

Singa ini kemungkinan bisa menjadi aset bagi kelompok. Sebab, ia singa betina tapi bisa jadi memiliki kemampuan lebih untuk bertahan.

Artikel yang diterbitkan oleh
, ,