Safari Poo Paper, Kertas Ramah Lingkungan dari Kotoran Gajah

Kini ada satu lagi alasan tambahan untuk melindungi spesies gajah di Indonesia, tak hanya karena populasi yang semakin berkurang akibat kehilangan habitat, namun kini gajah juga bisa menjadi sumber alternatif penghasil kertas lewat kotorannya.

Yup, kertas dari kotoran gajah! Temuan ini diperkenalkan di Taman Safari Indonesia. Seperti dilansir oleh AntaraNews, Kepala Divisi Bidang Pertamanan Kompos dan Kertas Taman Safari Indonesia Mukhdor Khasani menjelaskan bahwa kotoran gajah di Taman Safari Indonesia yang berjumlah sekitar dua ton setiap harinya bisa diolah menjadi sekitar 4000 lembar kertas berukuran 40 x 50 cm, atau sekitar delapan rim, karena setiap 100 kg kotoran bisa menghasilkan sekitar 210 lembar kertas berukuran 40x50cm.

“Kertas dari kotoran gajah ini sudah dibuat untuk buku, amplop, kertas cetak foto, undangan dan bingkai foto,” ungkap Mukhdor.

Proses pembuatan, kertas dari kotoran gajah ini sendiri dimulai dengan membersihkan kotoran gajah. Kemudian serat sisa makanan yang masih basah dijemur dibawah sinar matahari hingga berwarna coklat. Kemudian serat yang tersisa ini dicampur dengan kertas bekas dengan perbandingan 3 kilogram kotoran gajah dicampur dengan 1 kilogram kertas bekas. Lalu setelah dicampur direbus agar menjadi pulp dan dicetak di atas alat pencetak kertas berukuran 40 x 50 cm.

Upaya membuat kertas dari kotoran gajah ini juga mendapat tanggapan positif dari Menteri Lingkungan Hidup, Balthasar Kambuaya.

“Pemanfaatan kotoran hewan untuk pembuatan kertas ini merupakan yang pertama di Indonesia. KLH sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Taman Safari Indonesia,” kata Menteri saat meresmikan pusat pengolahan kotoran gajah menjadi kertas Safari Poo Paper di kompleks Taman Safari Indonesia, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jumat.

Menurut Balthasar, daur ulang kotoran gajah sebagai kertas sangat baik sekali. Karena diharapkan pengelolaan kotoran hewan dapat diadaptasi oleh pihak lain. Upaya pemanfaatan kotoran gajah sebagai kertas ini juga mendukung upaya penyelamatan hutan.

“Selama ini kertas diproduksi dari pohon/hutan kita. Jika kotoran gajah bisa dimanfaatkan untuk pembuatan kertas tentu ini dapat mengurangi penggunaan kertas dari pohon,” katanya.

Selanjutnya, KLH akan mendorong agar para pengguna kertas seperti perusahaan atau instansi lain dapat memanfaatkan kertas dari kotoran gajah tersebut.

Gajah Sumatera, adalah salah satu spesies dilindungi di Indonesia. Jumlahnya yang kian menyusut, kini masuk ke Daftar Merah IUCN dengan status kritis di tahun 2012. Gajah Sumatera, menurut rilis WWF Indonesia tersisa tak kurang dari 2.400 hingga 2.800 ekor saja di alam liar, sementara saudaranya, gajah Kalimantan malah jauh lebih parah. Para ahli memperkirakan gajah Kalimantan hanya tersisa antara 20 hingga 80 ekor saja. Upaya membuat kertas dari kotoran gajah, bisa jadi salah satu motivasi untuk melestarikan gajah di Indonesia.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , ,