,

Koalisi LSM Lingkungan Peringatkan Investor Akan Bahaya Mendanai Pabrik Baru APP

Koalisi yang terdiri lebih dari 60 kelompok sipil pegiat lingkungan di Indonesia telah mengirimkan sebuah surat terbuka untuk lembaga-lembaga keuangan di dunia agar tidak menginvestasikan dana mereka dalam proyek pembangunan pabrik baru pengolahan pulp and paper skala besar yang akan dibangun oleh grup Sinar Mas, terutama Asia Pulp and Paper.

Dalam pernyataannya, koalisi ini menyebutkan bahwa pembangunan pabrik pengolahan skala besar yang baru ini akan mendorong terjadinya deforestasi dan meningkatkan konflik sosial antara masyarakat dan perusahaan dan berbagai dampak lingkungan.

Dalam surat yang dikirim ke berbagai lembaga perbankan dan keuangan lainnya tersebut, lembaga bernama European Environmental Paper Network (EEPN) juga meminta agar mereka tidak mendanai proyek pembangunan pabrik tersebut.

“Lembaga-lembaga yang bertandatangan di dalam surat tersebut sangat prihatin dengan berbagai ancaman yang bisa ditimbulkan oleh pabrik baru ini terhadap hutan hujan tropis yang tersisa di Sumatera dan wilayah lainnya,” seperti dinyatakan dalam surat tersebut, sekaligus memberikan catatan bahwa APP sudah menebang lebih dari 2 juta hektar hutan Sumatera sejak 1984.

“Kami prihatin dengan berbagai dampak lingkungan dan konsekuensi sosial dari penghancuran secara masif terhadap hutan alami yang selama ini sudah terbukti terkait erat dengan kelebihan kapasitas operasi pabrik pulp and paper di masa lalu hingga saat ini di Indonesia. Kami mengingatkan, bahwa invetasi baru dalam pabrik pulp and paper yang bersandar kepada penebangan hutan alami atau penggunaan lahan tanpa memeprtimbangkan dampak terhadap komunitas sekitar hutan akan mencoreng reputasi dan membawa dampak ekonomi kepada lembaga-lembaga keuangan tersebut.”

APP sendiri sudah menampik rencana mereka membangun pabrik pengolahan baru tersebut, berdasar laporan sebuah publikasi industri kertas bernama RISI, bahwa mereka tengah membangun sebuah pabrik baru di Sumatera Selatan. Media melaporkan bahwa proyek ini didukung oleh Sinar Mas Group, namun APP tidak pernah memberi respon terhadap berbagai pertanyaan yang muncul terkait proyek ini.

Pabrik pengolahan baru ini dikabarkan memiliki kapasitas sekitar 2 juta ton per tahun dan akan memakan biaya pembangunan 3 miliar dollar AS. Sinar Mas saat ini telah memiliki sekitar 250 juta dollar dana hasil dari pinjaman dari sebuah bank yang tidak disebutkan namanya. Berdasarkan laporan Investor Daily, hal ini menjadi pertanda bahwa konglomerasi telah berhasil mengatasi hutang mereka sebesar 13,0 miliar dollar AS di tahun 2001. Namun, EEPN tetap akan menyoroti rekam jejak APP agar menjadi peringatan bagi para calon investor.

Kami menyarankan bahwa kewaspadaan terkait Sinar Mas, APP dan semua perusahaan yang terkait dengan mereka sangat diperlukan, terutama dari kacamata resiko ekonomi jika menambahkan kapasitas produksi pulp and paper dalam skala besar terkait berbagai penebangan kontroversial mereka di hutan hujan tropis.

Lembaga-lembaga keuangan seharusnya memberikan catatan khusus terhadap kegagalan bisnis APP, yang terjadi tahun 2001 silam. Perusahaan saat itu mengalami hutang hingga nyaris 14 miliar dollar dan terpaksa dicoret dari Bursa Saham New York. Kendati berbagai detail peristiwa ini tetap tersembunyi hingga kini, namun hal ini telah berdampak pada kerugian yang sangat signifikan terhadap lembaga-lembaga keuangan dan para investor.

Berbagai kontroversi masih berputar terkait peristiwa ini. APP baru-baru ini dimejahijaukan karena mereka gagal membayar kewajiban hutan mereka senilai lebih dari 900 juta dollar kepada para pemberi kredit di Amerika Serikat, namun perusahaan ini dengan berbagai alasan berupaya untuk memundurkan pembayaran.

Dalam kesimpulannya, lembaga-lembaga keuangan ini menekankan agar berbagai lembaga keuangan dan perbankan tidak berinvestasi di pabrik baru APP ini dan afiliasi mereka sampai Asia Pulp and Paper memperbaiki praktek bisnis mereka.

“Kami dengan sangat terbuka menerima pernyataan jaminan dari anda bahwa anda tidak aka berinvestasi atau mendukung setiap investasi untuk pengembangan pabrik baru pulp and paper, yang terkait dengan Sinar Mas Group.”

APP sendiri, hingga berita ini diturunkan tidak menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh Mongabay.com lewat surat elektronik.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , ,