Kantong Plastik Resmi Dilarang di Negara Swiss

Penggunaan kantong berbahan dasar plastik secara resmi di seluruh wilayah negara Swiss setelah parlemen negeri tanpa tentara ini menyetujui rancangan undang-undang pelarangan penggunaan kantong plastik menjadi undang-undang yang sah. Hari Kamis 13 Desember 2012 silam, pemerintah Swiss sudah melarang pendistribusian kantong plastik, dan dilanjutkan dengan pelarangan secara resmi penggunaannya pekan ini.

Menteri Lingkungan Hidup Swiss, Doris Leuthard seperti dilansir oleh Environment News Service menyatakan sebenarnya pelarangan plastik ini tidak perlu lagi karena limbah buangan plastik ini sudah ditangani dengan sangat baik oleh asosiasi industri plastik Swiss.

Upaya pelarangan terhadap penggunaan kantong plastik ini dipelopori oleh Dominique de Buman, anggota majelis rendah parlemen federal, dan Wakil Presiden Partai Demokratik Kristen Swiss. Ia sudah melakukan lobi kepada anggota majelis rendah sejak bulan Oktober 2012.

Isu soal plastik ini bahkan sudah dibahas dalam pertemuan negara-negara maju G8 dalam sebuah sesi tentang lingkungan yang digelar tahun 2008 silam, dimana Jepang, Cina, dan Korea Selatan meminta negara-negara maju lainnya untuk memprioritaskan pengurangan sampah industri dan pengurangan penggunaan plastik dalam industri manufaktur. Kini banyak negara sudah melarang penggunaan kantong plastik, diantaranya Cina, Perancis, Rwanda, Uganda, Eritrea, Bangladesh, Myanmar, Australia dan beberapa negara bagian di India.

Dalam argumentasinya, Senator De Buman menjelaskan bahwa seharusnya Swiss sudah mengadopsi hal ini, karena rata-rata kantong plastik hanya digunakan kurang dari satu jam, dan kemudian dia akan dibuang dan butuh ratuan tahun untuk lenyap dan terurai.

“Kantong plastik, rata-rata hanya digunakan selama 25 menit. Namun pembuatannya memakan waktu dan energi besar,” tulis De Buman. Ia juga menambahkan bahwa plastik akan melepaskan unsur dioxin yang beracun ke udara.

Namun asosiasi industri plastik Swiss, KVS membantahnya,”Dioxin itu adalah bagian dari material yang mengandung klorin, sementara material politilen yang digunakan untuk membuat kantong plastik tidak mengandung klorin, jadi tidak akan ada dioxin yang dilepaskan ke udara saat proses penguraian.”

KVS juga mengaku sangat kecewa dengan keputusan parlemen, karena penggunaan plastik belanja di Swiss jumlahnya hanyalah setengah persen dari keseluruhan penggunaan plastik di negeri ini.

“Hal ini menjadi sebuah preseden buruk, dan merendahkan diri kita sendiri karena kita menilai diri kita tidak mampu menunjukkan bahwa kita bisa menjadi penyelesai masalah dengan cara mengolah limbah plastik, dibanding dengan melarang penggunaannya,” ungkap KVS dalam pernyataan mereka.

Sementara, senator De Buman melemparkan argumen bahwa dua toko eceran terbesar di Swiss memberikan 240 juta kantong plastik saat konsumen keluar dari kasir.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , ,