Pada bulan Oktober 2012 silam seekor anak orangutan Sumatera lahir nun jauh dari Kampung halamannya, tepatnya di kebun binatang Chester di Inggris. Kelahiran bayi ini membawa kebahagiaan yang luar biasa tak hanya untuk ayah dan ibu orangutan yang bernama Emma dan Pulah, tetapi juga seluruh staf kebun binatang ini. Bayi yang lahir tanggal 19 Oktober 2012 ini berkelamin jantan.
Dua bulan setelah kelahirannya, bayi orangutan ini akhirnya resmi memiliki nama, yang tentu saja sangat Indonesia, dan mengingatkan akan kampung halaman spesies ini. Bayi ini diberi nama Tripa, sebagai penghormatan akan lahan gambut Rawa Tripa di Propinsi Aceh di Sumatera yang sempat mendapat perhatian dari dunia internasional akibat pembabatan kawasan padat orangutan ini untuk perkebunan sawit.
Tripa dinilai sebagai nama yang sangat pas untuk sang bayi, selain berasal dari Sumatera, bayi jantan ini dianggap sebuah harapan baru bagi spesies orangutan Sumatera yang kini dalam status ‘kritis’ dalam Daftar Merah IUCN.
Hingga kini, diperkirakan tinggal tersisa 6000 ekor orangutan Sumatera di alam liar dan terus berkurang sangat cepat seiring dengan lajunya angka deforestasi di pulau Sumatera.
Kawasan Rawa Tripa sendiri yang menjadi bagian dari Ekosistem Leuser adalah salah satu kawasan yang dilindungi menurut hukum Indonesia, dan dilarang melakukan eksploitasi hutan di kawasan ini, namun kenyataannya penebangan liar, perburuan dan perambahan masih terus terjadi dan mengancam habitat satwa-satwa dilindungi di tempat ini.
Kondisi ibu orangutan bernama Emma, dan bayinya ini sangat sehat. Dengan tingginya angka kunjungan ke kebun binatang ini setiap tahun, diharapkan dunia bisa lebih sadar akan bahaya yang mengancam orangutan dan habitatnya, serta bisa membuat banyak orang bergerak untuk menyelamatkan spesies yang semakin dekat dengan kepunahan ini.
