,

Sepasang Harimau Sumatera Dikawinkan di Kebun Binatang Smithsonian

Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang tinggal tersisa sekitar 400 ekor di alam aslinya, membuat berbagai pihak sangat khawatir dengan masa depan kucing besar ini. Berbagai upaya penangkaran dan pengembangbiakan harimau Sumatera terus dilakukan di berbagai penjuru dunia, salah satunya di Smithsonian National Zoological Park, Amerika Serikat.

Dua harimau Sumatera asal Indonesia, bernama Kavi dan Damai membawa kabar gembira di awal tahun 2013 ini. Setelah dipertemukan pertamakali sejak kuartal terakhir tahun 2012 silam lewat perkenalan visual, meski masih terpisah kandang, keduanya akhirnya dipertemukan secara fisik di bulan Desember 2012.  Seperti diungkapkan dalam livescience.com pada bulan tersebut, harimau betina bernama Damai ini tengah berada dalam masa kawinnya.

Proses perkenalan  kedua harimau ini memang melalui beberapa tahapan yang memastikan keduanya bisa akur berada di dalam satu kandang, meski melalui proses agak panjang. Sempat terjadi beberapa kali benturan kecil saat keduanya pertamakali diperkenalkan dan disatukan dalam kandang.

“Kami merasa bahwa perkenalan yang ‘soft‘ ini sangat membantu Damai untuk memahami bahwa Kavi tidak memiliki niat jahat untuk melukainya,” ungkap salah satu karyawan kebun binatang ini dalam blog mereka tanggal 2 Januari 2013 silam. ”

Kami akan menunggu hingga kedua harimau ini bisa santai di kandang mereka masing-masing dan kemudian membuka pintu yang memisahkan mereka. Kemudian kami akan melihat bagaimana perkembangan keduanya, dan sempat terjadi ketegangan diantara mereka berdua sebelumnya.”

Kini keduanya sudah melakukan perkawinan. Pihak kebun binatang menerangkan bahwa proses ini akan melepas sel telur dari ovarium harimau betina, jika si betina bernama Damai ini tidak melalui masa birahi lagi, maka bisa dipastikan dia hamil.

Tabel: Penurunan Jumlah Harimau Sumatera

Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) kini berada dalam kondisi sangat terancam, dengan jumlah mereka diperkirakan sekitar 400 hingga maksimal 500 ekor individu di alam liar. Hilangnya habitat akibat alihfungsi hutan menjadi perkebunan adalah salah satu penyebab utama menyusutnya jumlah harimau Sumatera saat ini.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , ,