Tak kurang dari 668 individu badak telah dibantai di Afrika Selatan sepanjang tahun 2012 silam. Angka ini dirilis oleh Pemerintah Afrika Selatan. Total jumlah ini, merupakan kenaikan sebesar 49% dari tahun 2011 dimana sekitar 448 individu badak dibunuh untuk diambil culanya. Pembunuhan terhadap badak Afrika ini merupakan dampak dari melonjaknya perdagangan ilegal cula badak di pasar gelap akibat tingginya permintaan cula satwa paling terancam punah di Afrika ini.
Sebagian besar badak yang dibunuh berada di kawasan Taman Nasional Kruger, yang merupakan tujuan utama bersafari di Afrika, yaitu sekitar 425 individu. Afrika Selatan sendiri adalah rumah bagi tigaperempat badak Afrika yang tersisa di dunia dengan 28.000 ekor badak yang masih hidup di alam liar.
Perdagangan cula badak ini didorong oleh tingginya permintaan dari Cina dan Vietnam, dimana di kedua negara ini kepemilikan cula badak dianggap sebagai salah satu simbol status sosial yang tinggi, dan dianggap memiliki khasiat pengobatan yang tinggi. Menurut laporan dari TRAFFIC yang memonitor perdagangan satwa, jaringan perdagangan ilegal cula badak ini sangat terorganisir dan memiliki pendanaan yang besar.
Hal serupa juga dialami oleh gajah dan harimau yang terancam perburuan liar untuk memenuhi permintaan pasar yang besar di Cina dan Vietnam. Tahun lalu saja, Wildlife Conservation Society memperkirakan sekitar 30.000 gajah dibunuh setiap tahunnya untuk diambil gadingnya.