Jenis kucing hutan yang biasa disebut kucing dampak atau kucing hutan kepala datar (Prionailurus Planiceps) ini banyak ditemui di kawasan dataran rendah dan rawa–rawa di Sumatera diantaranya dalam kawasan Taman Nasional Berbak (TNB) Jambi, Kalimantan dan Semenanjung Malaysia. Ketika ditemukan oleh sekelompok pencari ikan, kucing dampak ini telah terperangkap dalam sebuah perangkap ikan di kawasan TNB. Dalam bahasa Inggris kucing ini disebut dengan flat-headed cat.
Para pencari ikan yang merupakan masyarakat sekitar kawasan kemudian melaporkan kepada tim polisi hutan TNB yang sedang berpatroli di kawasan tersebut bahwa ada seekor kucing dampak terperangkap dalam perangkap ikan mereka tapi mereka takut untuk melepaskan kucing ini dari perangkap karena sangat agresif. Tim polisi hutan TNB yang sedang berada di lokasi tersebut langsung melepaskan kucing dampak ini tidak jauh dari tempatnya terperangkap.
Makanan utama kucing dampak adalah ikan. Kucing ini memang unik. Tidak seperti kucing peliharaan atau kucing rumah yang takut air, kucing dampak justru lebih sering berburu mangsa di sungai/rawa dan sangat pandai berenang sehingga dengan mudah kucing ini masuk ke dalam perangkap ikan yang diletakkan dalam air.
Menurut Kasno, pengemudi perahu motor tim polisi hutan yang dulunya pernah menjadi pencari ikan dalam kawasan TNB, kucing dampak yang sudah masuk ke dalam perangkap ikan jika dilepaskan seringkali akan kembali lagi ke perangkap ikan yang sudah dimasukinya untuk terus mengambil ikan yang ada dalam perangkap. Hal ini kadang membuat para pencari ikan kesal sehingga ada beberapa pencari ikan yang sengaja menenggelamkan kucing dampak yang masuk dalam perangkap ikannya.
Saat ini pihak TNB tengah berusaha mendata masyarakat dari desa mana saja yang menjadi pencari ikan dalam kawasan TNB. “Setelah mendata para pencari ikan kami akan melakukan pendekatan persuasif agar mereka tidak mencari ikan lagi dalam kawasan TNB” kata Hayani Suprahman, kepala Balai TNB.
Kucing dampak adalah hewan yang aktif di malam hari dan memiliki ukuran tubuh yang hampir sama dengan kucing peliharaan. IUCN (International Union for Conservation of Nature) memasukkan kucing dampak dalam kategori terancam punah (endangered) karena berdasarkan tingkat hilangnya habitat dan semakin banyaknya lahan basah yang terancam musnah menyebabkan populasi kucing dampak akan berkurang paling tidak sebesar 20% dalam kurun waktu 12 tahun kedepan. Menurut IUCN saat ini diperkirakan populasi kucing dampak dewasa kurang dari 2.500 ekor.