Kerasnya hantaman terhadap habitat orangutan di Sumatera, nampaknya belum akan berhenti. Satu-satunya primata besar yang hidup di Asia Tenggara, dan merupakan satu-satunya primata besar diluar benua Afrika ini kini tinggal tersisa antara 6000 hingga 7000 ekor saja di alam liar.
Setiap tahun, hutan di Sumatera hilang sekitar 0,37 juta hektar per tahun di tahun 2009 silam dari data yang dirilis oleh Forest Watch Indonesia. Sementara, fakta di lapangan menunjukkan bahwa antara tahun 1985 hingga tahun 2007, tutupan hutan di Sumatera mengalami laju kerusakan sangat tinggi, yaitu sekitar 12 juta hektar atau sekitar 48% dari seluruh tutupan hutan dalam 22 tahun. Data lima tahun silam ini, tentu sudah bertambah, mengingat lajunya perizinan yang diberikan oleh pemerintah untuk membuka hutan menjadi perkebunan kelapa sawit dan pertambangan di Sumatera.
Sementara data dari IUCN mengatakan bahwa selama 75 tahun terakhir populasi orangutan Sumatera mengalami penurunan sebanyak 80%. Saat ini, orangutan Sumatera sudah masuk dalam kategori terancam punah dalam Daftar Merah IUCN.
Fakta ini, membuat upaya perlindungan terhadap orangutan tak hanya dilakukan di dalam negeri melalui berbagai program yang dilakukan oleh berbagai organisasi perlindungan alam. Namun juga berbagai organisasi melakukan hal serupa untuk melakukan upaya penyelamatan orangutan lewat berbagai cara kreatif.
Mulai tanggal 1 Maret 2013 Sumatran Orangutan Society yang berbasis di London, Inggris melakukan upaya penggalangan dana untuk konservasi orangutan Sumatera lewat program Jungle VIP Auction. Upaya ini mengajak para selebritas dunia untuk melelang barang-barang mereka lewat situs lelang ebay, dan seluruh keuntungan yang diperoleh dari hasil lelang ini akan diberikan kepada lembaga Sumatran Orangutan Society untuk membiayai operasional mereka sehari-hari.
Sejumlah nama besar dunia, sudah menyumbangkan barang-barang milik mereka, tentu lengkap dengan tandatangan asli para pesohor ini. Seperti yang dilakukan oleh juara dunia balap mobil Formula 1 asal Jerman, Sebastian Vettel yang melelang pakaian dalam balapnya dalam lelang ini. Harga lelang pakaian balap milik Vettel ini kini sudah mencapai 1.500 poundsterling. Sementara artis lainnya, musisi Jason Mraz melelang albumnya yang bertitel ‘Love’ beserta sebuah foto yang ditandatangani oleh artis pelantun lagu I’m Yours ini. Harga album milik Jason, kini baru dibuka dengan harga 30 poundsterling.
Aktris pemenang Oscar sebagai pemeran pembantu wanita terbaik dalam film Les Miserables, Anne Hathaway melelang naskah film lamanya Ella Enchanted yang sudah ditandatanganinya bersama dengan dua rekannya yang bermain di film yang sama, Joanna Lumley dan Minnie Driver.
Joanna Lumley sendiri, memiliki kenangan indah bersama orangutan saat melakukan pengambilan gambar untuk filmnys di Indonesia. “Saya sangat mencintai orangutan dan saya sudah bertemu mahluk yang mengagumkan ini saat melakukan pengambilan gambar untuk film saya di Indonesia. Saat yang paling menyenangkan bagi saya adalah saat saya menatap mata ibu orangutan dengan anak yang digendong di punggungnya: saya seakan mengenalnya dan dia seakan mengenal saya….ini menjadi tugas kita bersama untuk menyelamatkan mereka.”
Selain nama-nama di atas, masih banyak lagi yang terlibat dalam lelang ini. Masih ada mantan pemeran film X-Files, Gillian Anderson, lalu grup band Coldplay, dan aktris Nicole Kidman yang melelang poster dari film yang pernah dibintanginya, Moulin Rouge. Acara lelang ini sendiri akan berlangsung hingga 10 Maret 2013.
Kelestarian orangutan, ternyata tak hanya mengundang kepedulian aktivis yang ada di Indonesia, keberadaan mahluk unik yang menjadi penjaga keseimbangan ekosistem di hutan tropis Indonesia ini rupanya dinilai sebagai sebuah hal yang sangat penting oleh berbagai kalangan di dunia.
Mungkin sebastian Vettel, Anne Hathaway, Nicole Kidman, dan semua musisi di grup musik Coldplay tak memiliki pengetahuan sehebat kita di Indonesia soal orangutan. Tetapi mereka mau bergerak, sementara kita di Indonesia nampaknya lebih suka menanam sawit untuk memenuhi target devisa yang belum tentu membawa kesejahteraan bagi satwa dan manusia setempat.