Parlemen Inggris telah menyetujui pemberian subsidi dari pemerintah terhadap penggunaan bahan bakar berbasis kelapa sawit untuk digunakan sebagai sumber tenaga dalam sejumlah pembangkit tenaga listrik. Dalam proses pengambilan keputusan yang dilakukan tanggal 6 Maret 2013 silam Department of Energy and Climate Change (DECC) telah menyetujui penggunaan kelapa sawit yang dibakar dan kayu untuk menghasilkan tenaga bagi pembangkit listrik.
Hal ini akan mendorong terjadinya produksi minyak kelapa sawit dunia, dan dikhawatirkan akan meningkatkan deforestasi di Afrika dan Asia Tenggara seiring dengan peningkatan permintaannya.
“Masa depan satwa-satwa langka dan dilindungi serta hutan tropis dunia terkait langsung dengan keputusan yang kita buat tentang sumber energi yang kita gunakan,” ungkap Helen Buckland, Direktur Sumatran Orangutan Society. “DECC telah diperingatkan tentang konsekuensi kebijakan ini, namun mereka tak mengindahkan berbagai masukan dan fakta ilmiah yang menunjukkan bahwa membakar minyak kelapa sawit untuk menghasilkan energi, itu bahkan lebih buruk dibanding dengan bahan bakar berbasis fosil.”
Kendati DECC telah menetapkan sutandar keberlanjutan dan ramah lingkungan bagi jenis minyak kelapa sawit yang akan digunakan, namun para pemerhati lingkungan mengkhawatirkan hal ini akan meningkatkan permintaan terhadap minyak kelapa sawit di dunia, dan akan mengorbankan hutan hujan tropis, lahan gambut dan satwa liar yang dilindungi.
“Masalahnya adalah, hal ini bisa menggandakan angka kebutuhan Inggris terhadap minyak kelapa sawit setiap tahunnya, dan kriteria keberlanjutan yang sudah ditetapkan bisa gagal untuk mencegah dampak terhadap ekosistem, keragaman hayati, kepentingan masyarakat, ketahanan pangan dan perubahan iklim akibat perubahan penggunaan lahan dan hutan menjadi perkebunan kelapa sawit.”
Inggris saat ini belum menggunakan minyak kelapa sawit untuk menggerakkan turbin pembangkit listrik mereka. Sebagaian besar konsumsi minyak kelapa sawit di Inggris digunakan untuk makanan yang diproses, sebagai minyak masak dan kosmetik.
Penelitian sudah membuktikan bahwa kelapa sawit adalah salah satu penyebab utama deforestasi di Indonesia. Selain itu, akibat hilangnya hutan Indonesia juga menjadi salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar di dunia.