Dunkin’ Donuts Dipaksa Gunakan Minyak Kelapa Sawit Ramah Lingkungan

Salah satu produsen makanan terkemuka. Dunkin’ Brands Group yang menguasai merk bisnis Dunkin’ Donuts, kini berkomitmen untuk menggunakan produk minyak kelapa sawit yang ramah lingkungan dari sumber perkebunan yang tidak merusak hutan hujan tropis dunia. Komitmen ini disampaikan oleh seorang akuntan negara bagian New York bernama Thomas DiNapoli.

Thomas DiNapoli adalah seorang comptroller atau seorang akuntan negara bagian New York yang mengurusi soal dana pensiun di negara bagian tersebut melalui lembaga Common Retirement Fund. DiNapoli secara berkesinambungan menyampaikan kritik terhadap Dunkin’ Donuts yang masih menggunakan minyak kelapa sawit untuk menggoreng donat mereka dari sumber yang tidak terpercaya secara lingkungan. Menurut DiNapoli, hal ini turut memberikan kontribusi kerusakan terhadap hutan hujan tropis di dunia yang masih tersisa, terutama di Indonesia.

Langkah yang dilakukan DiNapoli mendapat perhatian khusus dari Dunkin’ Donuts karena Common Retirement Fund ini adalah pengelola dana pensiun ketiga terbesar di Amerika Serikat dan memiliki 50.000 lembar saham Dunkin’ Donuts. Dengan posisi tawar yang kuat inilah, DiNapoli kemudian meminta agar Dunkin’ Donuts mengubah kebijakan mereka terhadap sumber minyak kelapa sawit mereka dengan hanya membeli kelapa sawit yang ramah lingkungan dan tidak membahayakan hutan tropis dunia.

“Kerusakan hutan hujan tropis di kawasan itu akan memberikan dampak terhadap isu perubahan iklim,” ungkap DiNapoli.

Menurut data yang didapat dari Rainforest Action Network, minyak kelapa sawit saat ini digunakan di lebih dari 50% produk konsumsi yang beredar di Amerika Serikat, sementara impor AS terhadap minyak kelapa sawit sendiri melonjak 485% dalam satu dekade terakhir. Produksi minyak kelapa sawit dari sumber yang tidak memiliki komitmen lingkungan, dinilai telah mendorong terjadinya deforestasi yang parah di negara-negara penghasil minyak kelapa sawit, seperti Indonesia dan Malaysia. Selain itu penebangan hutan untuk perkebunan kelapa sawit, juga mendorong kehancuran hutan tropis yang merupakan habitat bagi berbagai satwa langka dan dilindungi.

Dalam komitmen yang disampaikan secara tertulis kepada DiNapoli, Dunkin’ Brands Group berkomitmen untuk melakukan:

– Menetapkan target dalam laporan CSR mereka berikutnya yang akan diterbitkan di paruh kedua tahun 2013 untuk menggunakan produk minyak kelapa sawit yang 100% ramah lingkungan dan mengantongi sertifikasi GreenPalm.

– Membangun rencana dengan pihak penyuplai untuk melakukan verifikasi independen untuk mematuhi kebijakan perusahaan ini

– Memasukkan dukungan perusahaan ini dalam laporan CSR tahun 2013 untuk melakukan moratorium ekspansi perkebunan kelapa sawit di hutan hujan tropis dan lahan gambut

– Berkomitmen untuk memberikan informasi yang terbuka kepada publik terhadap setiap perkembangan atas isu ini di dalam laporan CSR mereka di masa mendatang.

Jumlah gerai Dunkin’ Donuts di Indonesia sendiri kini telah mencapai lebih dari 200 gerai di seluruh wilayah nusantara. Komitmen ini, akan memberikan dampak signifikan terhadap laju kerusakan lingkungan dan hutan di Indonesia yang menjadi rumah bagi harimau, orangutan, gajah, dan badak yang semakin langka.

Sebelum dengan Dunkin’ Donuts, DiNapoli sudah berhasil memaksa produsen kosmetik Sara Lee untuk membeli minyak kelapa sawit yang melakukan tanggung jawab sosial yang baik terhadap masyarakat dan lingkungan lewat anggota RSPO.

Perkebunan kelapa sawit, selama ini masih dinilai sebagai salah satu pendorong utama terjadinya kerusakan hutan tropis dunia. Setiap tahun, antara 1985 hingga 2010, dunia kehilangan sekitar 1,5 juta hektar hutan tropis setiap tahunnya.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , ,