,

Video: Kebun Binatang Perth Akan Kembalikan Lagi Orangutan Sumatera ke Habitatnya

Kebun binatang Perth di Australia, satu-satunya kebun binatang yang berupaya mengembalikan orangutan yang lahir di tempat tersebut kembali ke habitat asalnya di hutan hujan tropis Sumatera. Mereka sebelumnya sudah pernah melakukan pelepasan orangutan ke Taman Nasional Bukit Tigapuluh tahun 2006 dan 2011 silam.

Pada pelepasliaran pertama seekor orangutan betina berusia 14 tahun bernama Temara dilepaskan ke Taman Nasional Bukit Tigapuluh pada bulan November 2006 silam. Sementara Semeru, orangutan jantan kedua dari Kebun Binatang di Perth, Australia Barat ini dilepaskan pada bulan Oktober 2011 silam di tempat yang sama.

Kini, orangutan ketiga akan dilepaskan dalam waktu dekat. Dari keterangan yang diperoleh dari skynews.com.au pihak kebun binatang ini berencana melepaskan sepertiga jumlah orangutan yang berhasil ditangkarkan di Perth.

Dari keterangan yang diperoleh dari salah satu pawang orangutan di Kebun Binatang Perth yang baru-baru ini berkunjung ke Taman Nasional Bukit Tigapuluh, Kylie Bullo, mengatakan kepada skynews bahwa baru-baru ini ia bertemu kembali dengan Semeru yang sudah dilepaskan tahun 2011 silam. Menurutnya, Semeru mampu beradaptasi dengan baik dan bisa berinteraksi dengan orangutan lainnya, namun ia sedikit malas dalam membangun sarangnya, sebuah hal yang umum dijumpai di kalangan orangutan jantan.

Kebun Binatang Perth sendiri sudah melakukan proses penangkaran orangutan untuk dilepaskan kembali ke habitatnya sejak tahun 1970. Sejak dimulainya program ini, 27 ekor orangutan sudah lahir di kebun binatang tersebut.

Saat ini orangutan Sumatera diperkirakan hanya tersisa sekitar 6000 ekor saja di alam liar. Laju deforestasi di Sumatera akibat ekspansi perkebunan dan pertambangan, membuat hutan Sumatera hilang sangat cepat. Hal ini juga memberikan pengaruh langsung yang signifikan terhadap berbagai jenis satwa liar dan dilindungi yang ada di pulau tersebut. Orangutan, gajah, harimau dan badak kini sudah masuk dalam daftar satwa terancam punah di dalam Daftar Merah IUCN.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , ,