Peranti Global Pemantau Deforestasi Berkecepatan Tinggi Akan Dirilis…

World Resouces Institute akhirnya membuka tabir sebuah peranti yang lama dinanti di Forum PBB Tetang Hutan di Istanbul, Turki yang tengah berlangsung saat ini. Peranti ini diperkirakan bisa memberikan sebuah revolusi baru dalam proses monitoring hutan secara global.

Peranti bernama Global Forest Watch 2.0 ini adalah sebuah perangkat yang menggabungkan data satelit nyaris real-time, data kehutanan, dan informasi yang diberikan oleh penggunanya untuk menyediakan informasi paling lengkap tentang kondisi hutan di dunia yang pernah didapat oleh manusia. Sistem ini dibangun atas hasil kerjasama antara  World Resources Institute (WRI) dan mitra lainnya termasuk Google, University of Maryland dan UN Environment Programme (UNEP).

Deforestasi global, membuang cadangan karbon secara luas di seluruh dunia.

Kendati peranti baru ini tidak akan diirilis dan digunakan secara luas sampai akhir tahun ini, namun WRI memberika sedikit kesempatan kepada para undangan yang hadir untuk ‘mengintip’ kehebatan alat ini yang akan dapat membantu pihak pemerintah, NGO, komunitas lokal dan pihak perusahaan untuk melawan deforestasi.

“Alat ini hadir di saat yang tepat,” ungkap Staf Sekjen PBB untuk Masalah Ekonomi dan Sosial, Wu Hongbo dalam pernyataannya. “Dalam mencapai tujuan sustainable forest management, data dan informasi yang terpercaya, terkini dan mudah diakses, sangat penting untuk memonitor, melakukan penilaian dan melakukan pencegahan yang efektif.”

Global Forest Watch 2.0 akan memungkinkan penggunanya untuk melacak deforestasi setiap saat, termasuk penebangan hutan yang muncul di kurun 30 hari terakhir. Peranti ini juga akan memudahkan penggunanya untuk mengirim bukti fotografi dari kerusakan hutan, mendukung kerja para jurnalis dan warga yang peduli untuk melaporkan laju deforestasi.

Kerusakan hutan di Kalimantan Tengah akibat ekspansi Perkebunan kelapa sawit. Foto: Centre for Orangutan Protection

Direktur Global Forest Initiative WRI, Nigel Sizer mengatakan bahwa dengan meningkatnya transparansi lewat penggunaan alat ini akan terus menurunkan angka deforestasi, mengacu pada apa yang terjadi di Brasil saat ini.

“Laju deforestasi di kawasan Amazon Brasil turun hingga 80% sejak tahun 2004 silam,” ungkap Sizer. “Mengacu pada para pejabat di Brasil, hal ini sebagai bagian dari upaya mereka untuk meningkatkan kualtas dan ketersediaan informasi tentang apa yang terjadi di hutan mereka dan membuatnya mudah diakses bagi siapa pun yang membutuhkannya.”

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , ,