,

Komunitas Bisnis Dunia Ingatkan APRIL Segera Akhiri Perusakan Hutan Indonesia

Dewan Bisnis Dunia untuk Pembangunan Berkelanjutan (World Business Council for Sustainable Development/WBCSD), mengingatkan Asia Pacific Resources International (APRIL), produser kertas dan pulp terbesar kedua Indonesia, mengakhiri praktik penghancuran hutan di Indonesia. Bersikap dan menindak anggotanya kali pertama dilakukan WBCSD.

Zulfahmi, Jurukampanye Hutan Greenpeace Indonesia mengatakan, peringatan ini bisa menjadi pukulan memalukan bagi  APRIL yang mengklaim menjalankan pengelolaan hutan berkelanjutan.  Padahal, kenyataan saat ini APRIL menjadi pendorong deforestasi terbesar untuk pulp dan kertas di Indonesia. “Jika masih ingin berada dalam WBCSD, yang diperlukan adalah menghentikan penghancuran,” katanya dalam pernyataan kepada media, Senin(15/4/13).

Investigasi Greenpeace menunjukkan, APRIL membuka ribuan hektar hutan gambut. Hutan hujan kaya karbon ini bukan saja penting bagi keseimbangan iklim tetapi juga bagi habitat penting harimau Sumatera yang hampir punah dan spesies ramin yang dilindungi secara internasional. APRIL juga memiliki sejarah konflik sosial panjang dengan masyarakat lokal.

Data terbaru pemerintah mengungkapkan, 60 persen pasokan serat pabrik pulp milik APRIL, Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) – satu di antara pabrik terbesar di dunia  – dari kayu hutan hujan. Tahun 2012, APRIL berencana memenuhi pasokan untuk pabrik pulp di Sumatera dengan menambah penebangan hutan hujan sekitar 60 ribu hektar atau hampir seluas negara Singapura.

“Awal tahun ini, APP, perusahaan kertas dan pulp terbesar Indonesia berjanji mengakhiri peran dalam deforestasi di Indonesia. Ini waktu bagi APRIL segera mengikuti langkah APP mengakhiri keterlibatan dalam deforestasi dan mengetahui bagaimana jalan keluar bersama komunitas bisnis global,”  ucap Zulfahmi.

Greenpeace Internasional melakukan pendekatan kepada WBCSD pada Februari lalu dan menyampaikan hasil investigasi yang mengungkapkan operasi APRIL bertentangan dengan prinsip-prinsip lingkungan WBCSD. Ini permintaan tambahan dari sejumlah besar perusahaan yang sama di WBCSD dan dari kelompok Ornop yang mendorong peninjauan APRIL.

Pekan ini, organisasi yang mengklaim sebagai asosiasi bisnis dunia terkemuka untuk pembangunan berkelanjutan ini gencar memperkenalkan kebijakan nihil deforestasi Nestle dan panduan membantu perusahaan lain menghindari deforestasi pada sumber komoditas di mana mereka berasal.

Artikel yang diterbitkan oleh
, ,