Penelitian: Paparan Karbon Terus Melaju Lewati Ambang Batas Bahaya di Atmosfir Bumi

Pertamakali sejak para ahli di Lembaga Kelautan dan Administratif Atmosfir Amerika Serikat atau NOAA merekam hasil pengamatan mereka di tahun 1958, kondisi atmosfir Bumi mencapai level terburuk dalam kandungan kadar karbondioksida. Hal ini terjadi tanggal 9 Mei 2013 silam, dimana kadar karbondioksida sudah mencapai 400 ppm (parts per million) dari hasil pengamatan di Mauna Loa Observatory di Hawaii.

Para ahli menilai, pencapaian angka 400 ppm ini adalah sebuah catatan tersendiri bagi sejarah manusia, menggambarkan betapa cepatnya emisi yang disebabkan oleh konsumsi manusia dalam satu abad terakhir. Sementara, berbagai data lainnya menunjukkan bahwa ini adalah kandungan karbondioksida tertinggi yang pernah ada di udara dalam sejarah moderen umat manusia, sejak 15 juta tahun silam.

Batas cukup aman bagi manusia sendiri adalah berkisar di angka 350 ppm, dimana dalam kandungan karbondioksida di level itu manusiaharus mulai waspada untuk menekan konsumsi energi berbasis fosil agar tidak semakin memperburuk kualitas udara yang ada di Bumi dan semakin memperparah pemanasan secara global.

Karbondikosida adalah salah satu elemen terpenting dalam gas rumah kaca yang mampu bertahan sangat lama di atmosfir, sekali terlepas ke udara karbondioksida bisa bertahan selama ratusan tahun. Emisi karbondioksida di dunia pernah mencapai rekor 35.6 juta ton di tahun 2012, naik sekitar 2,6% dari tahun 2011. Berlebihnya kandungan karbondioksida di lapisan atmosfir akan menyerap energi matahari dan mempersulit lepasnya panas kembali ke udara, dan panas tersebut akan bertahan di atmosfir bumi.

Kondisi dan suhu di Bumi memang terus meningkat sangat cepat sejak pertamakali pengukuran ini dilakukan, di pertengahan 1950-an kenaikan kandungan karbon di udara antara 0,7 ppm per tahun lalu naik secara siginifikan menjadi 2,1 ppm per tahun dalam satu dasawarsa terakhir. Kenaikan ini bahkan 100 kali lebih cepat dibanding kenaikan suhu yang muncul pada saat Zaman es berakhir, yang saat itu juga menimbulkan kenaikan suhu global secara cepat.

Kenaikan suhu udara dan emisi karbondioksida ke udara mulai melaju sejak Revolusi Industri di Inggris tahun 1800-an silam. Sebelum Revolusi Industri, kadar karbon di udara sekitar 280 ppm, dan mengalami fluktuasi antara 180 ppm dan 280 pm sepanjang 800.000 tahun, dari hasil laporan NOAA.

“Bukti-bukti menunjukkan bahwa pertumbuhan yang kuat dari emisi karbon secara global dari penggunaan batubara, minyak bumi dan gas alam terus mempercepat kenaikan suhu,” ungkap Pieter Tans, dari Earth System Research Laboratory, Global Monitoring Division NOAA di Boulder, Colorado, AS dalam media rilis mereka.

Salah satu bukti langsung dari kenaikan emisi karbon ini terhadap perubahan iklim bisa dilihat lewat indikator yang ditunjukkan oleh sebuah danau meteorit di pedalaman Siberia, dimana endapan danau ini mencatat perubahan yang signifikan di Arktik saat gas rumah kaca melewati ambang batas berbahaya seperti saat ini. Dari penelitian yang dilakukan oleh Julie Brigham-Grette, seorang peneliti di Massachusetts Amherst, memperlihatkan bahwa endapan terus naik di Danau El’gygytgyn yang terbentuk sejak 3,6 juta tahun silam. Wilayah danau yang tiak pernah terganggu manusia, membuat pencatatan kenaikan suhu tidak terganggu di wilayah ini.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , ,