,

Longsor Freeport: 6 Tewas, 22 Masih Tertimbun, SBY Perintahkan Investigasi

Korban tewas dari runtuhnya terowongan PT Freeport Indonesia (Freeport), di Papua, terus bertambah. Sampai Minggu (19/5/13), korban tewas bertambah satu hingga menjadi enam orang dan 22 pekerja masih tertimbun di reruntuhan terowongan Freeport di Big Gossan, Tembangpura, Papua. Pekerja yang ditemukan tewas pada Sabtu (18/5/13), Joni Tulak dari Sulawesi. Keluarga dan para sahabatnya, melakukan ibadah di dekat tambang dan meminta agar jenazah bisa dibawa ke Timika, lalu ke Sulawesi.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun telah memerintahkan investigasi tragedi yang menimbun 39 pekerja Freeport ini lewat akun Twitter. “Setiap pekerja di institusi manapun berhak mendapatkan perlindungan kerja. Segera investigasi kejadian PT Freeport,” kata Presiden dalam akun Twitter @SBYudhoyono diunggah Kamis (16/5/13) malam.

SBY juga menyampaikan duka cita kepada keluarga korban reruntuhan yang meninggal. “Turut berduka cita atas kecelakaan pekerja Freeport di Papua. Saya telah meminta PT Freeport dan aparat intensifkan penyelamatan,” katanya. Dia meminta, kecelakaan kerja di Freeport ini menjadi momen bagi semua perusahaan di Indonesia agar meningkatkan keselamatan para pekerja.

Sementara itu, tim penyelamatan dari Freeport terus bekerja. “Kami sudah mengerahkan sejumlah ahli beserta perlengkapan berkelas dunia agar bisa menyelesaikan penyelamatan ini secepat mungkin,” kata Nurhadi Sabirin, Kepala Tehnik Tambang PTFI yang mengepalai para tim penyelamat, lewat rilis resmi perusahaan, Sabtu(18/5/13).

Dia mengatakan, insiden bebatuan runtuh ini dari bagian atas fasilitas dan masih terus berjatuhan. Keadaan ini menyebabkan proses penyelamatan mencapai para pekerja yang terperangkap makin lambat.

Salah satu alat  yang digunakan dalam penyelamatan bisa mendeteksi getaran yang seirama dengan detak jantung manusia. “Namun belum dapat dipastikan karena ada kemungkinan karena getaran-getaran lain.”

Tim penyelamat berupaya tanpa henti, kata Nurhadi, tetapi makin banyak waktu yang diperlukan memperkecil kemungkinan pekerja selamat.

Rozik B Soetjibto, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, mengatakan, jika penyelamatan selesai, perusahaan akan investigasi menyeluruh mengungkap penyebab dari tragedi  ini. “Kita akan menyiapkan bantuan tenaga ahli internasional dan melibatkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk investigasi.”

Menurut dia, Freeport tak akan berhenti hingga menemukan penyebab tragedi ini. “Kami akan menempuh segala langkah yang memungkinkan memastikan hal seperti ini tidak akan terulang kembali.”

CEO dan Presiden perusahaan induk Freeport McMoran and Gold Inc Richard Adkerson sudah datang ke Timika Sabtu (18/5/13) malam.  Bersama Rozik B. Soetjipto, mereka mengunjungi para pekerja yang terluka beserta keluarga.

Tim Pemantau Otonomi Khusus Papua dan Aceh juga ke area tambang dan lokasi insiden Minggu (19/5/13), dipimpin Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, bersama Manuel Kasiepo, H. Jamaluddin Jaffar, Peggi Patricia Pattipi, M. Ali Kastela, serta Aus Hidayat.

Sebagai catatan, kasus serupa bukan kali pertama. Pada Kamis(23/3/06), terjadi tiga korban tewas akibat longsor di area penambangan Freeport.  Mereka ini Harsono Mokoginta, Tomas S Toatubun dan Wecky Sianturi, karyawan PT Pontil, perusahaan subkontraktor Freeport. Selain tiga pekerja tewas, lima masih dirawat, karena luka-luka berat, dan satu dikirim ke rumah sakit di Townsville Australia untuk pengobatan patah kaki.

Saat itu, Freeport menyatakan bekerja sama dengan Kementerian ESDM untuk mencari penyebab longsor. Namun, hasilnya, publik tak pernah tahu.

Tragedi longsor berdarah juga pernah terjadi di tambang Freeport sebelum itu, pada 9 Oktober 2003. Dikutip dari laporan Down To Earth, menyatakan, saat itu longsor besar  di tambang emas dan tembaga Freeport/Rio Tinto di Grasberg, mengakibatkan delapan orang tewas dan lima luka-luka.

Pada hari naas itu, bagian dinding selatan lubang galian tambang perusahaan itu runtuh dan sekitar 2,3 ton batuan dan lumpur menggelosor menerjang para pekerja tambang dan mesin-mesin berat.

Menurut Freeport, ada dua pekerja tewas, lima luka-luka dan enam masih belum ditemukan. Kemungkinan besar mereka juga tewas. Saat itu, Menteri Energi dan Pertambangan, Purnomo Yusgiantoro mengatakan aktivitas pertambangan dihentikan selama dua minggu. Tim dibentuk pemerintah menyelidiki sebab-musabab kecelakaan  ini. Namun, kegiatan pertambangan tidak dihentikan seluruhnya. Lubang-lubang galian yang tidak terpengaruh bencana longsor tetap beraktivitas .

Tim evakuasi terus berusaha menyelamatkan korban yang tertimbun terowongan runtuh. Foto: Freeport Indonesia
Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,