,

Lindungi Satwa Langka, BKSDA Aceh Diminta Bertindak Tegas

Ada orangutan Sumatera, rangkong, elang, bintarong sampai siamang terkurung di dalam kandang di sebuah taman wisata buatan di Pegunungan Mataie, Kabupaten Aceh Besar. Satwa-satwa ini merupakan temuan Forum Orangutan Aceh (Fora), awal tahun ini. Temuan inipun mereka laporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh. Sayangnya, laporan tinggal laporan.

BKSDA seakan tak bergigi menyita satwa-satwa langka dan dilindungi yang dipelihara warga ini. Bahkan, 6 Mei lalu, Jack, orangutan yang dipelihara di dalam satu taman wisata buatan meninggal dunia karena ‘penyelamatan’ yang terlambat. BKSDA menyita saat Jack sudah sekarat. Ia hidup dalam kondisi tak layak, mal nutrisi, cacingan dan badan melepuh.

Untuk itu Fora mendesak BKSDA Aceh bertindak tegas kepada pemelihara maupun yang memperdagangkan satwa dilindungi. Fora menilai, selama ini ada indikasi pembiaran terhadap pelaporan keberadaan orangutan yang dipelihara masyarakat di Kabupaten Aceh Besar. Badrul Irfan, Ketua Fora menyayangkan kinerja BKSDA Aceh yang terkesan melindungi masyarakat pemelihara satwa langka dan dilindungi.

Data pengelola Pusat Karantina Orangutan Sumatera di Sibolangit Sumatra Utara, sejak 2002 hingga April 2013, menerima 261 orangutan, baik dari penyitaan, penyerahan sukarela, maupun kelahiran bayi di stasiun  karantina. Dari jumlah itu, 143 dari Aceh dan 118 berbagai lokasi lain di Indonesia.

“Dari 143 orangutan disita di Aceh, belum satu kasuspun masuk ke ranah hukum,” kata Ratno Sagito, relawan Fora, sekaligus koordinator aksi saat peringatan Hari Keragaman Hayati, 22 Mei 2013.

Menurut dia, setelah penyitaan, tidak ada upaya penegakan hukum terhadap pemelihara satwa langka. “Ini menjadi pertanyaan besar bagi Fora. Ini menambah cacatatan buruk kinerja BKSDA di Aceh.”

Fora megindikasikan, pendiaman BKSDA Aceh tak hanya kasus orangutan, juga perdagangan satwa dilindungi lain seperti perburuan dan perdagangan gajah Sumatera, harimau Sumatera, maupun badak Sumatera.

Aksi Fora pada Peringatan Hari Keragaman Hayati meminta BKSDA Aceh,
bertindak tegas bagi pemelihara maupun pelaku perdagangan satwa-satwa langka
dilindungi, seperti orangutan. Foto: Forum Orangutan Aceh
Artikel yang diterbitkan oleh
, , , ,