Resmi, Lomba Mulung Sampah di Sungai Ciliwung Tercatat dalam Rekor MURI

Kebanggaan dan rasa haru terpancar dari wajah-wajah pegiat kelompok Komunitas Peduli Ciliwung Bogor (KPC Bogor) setelah apa yang mereka lakukan selama ini mendapat pengakuan dari Museum Rekor Dunia-Indonesia atau MURI pada tanggal 5 Juni 2013 yang sekaligus bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup itu.

Komunitas Peduli Ciliwung Bogor akhirnya mencatatkan namanya di MURI setelah mengadakan kegiatan Lomba Mulung Sampah Antar Kelurahan Se-Kota Bogor ke-5. MURI memberikan piagam penghargaan kepada KPC Bogor atas rekor “Lomba Memulung Sampah Sungai oleh Peserta Terbanyak”.

Koordinator KPC Bogor Een Irawan Putra dalam syukuran acara selesainya Lomba Mulung Sampah Antar Kelurahan Se-Kota Bogor ke-5 pada tanggal 7 Juni 2013 lalu, menyebutkan bahwa pemberian piagam penghargaan oleh MURI kepada KPC Bogor bukan hanya merupakan kebanggaan bagi KPC, tetapi juga kebanggaan bagi seluruh pihak yang terlibat termasuk pemerintah dan warga kota Bogor.

Rekor Muri-Mulung

“Banyak pihak yang bergabung menjadi relawan untuk mendampingi warga membersihkan Sungai Ciliwung. Warga juga sangat antusias menyambut kegiatan lomba mulung yang dilakukan setiap tahun ini. Semoga tahun berikutnya menjadi semakin meriah, menjadi ikon baru untuk Kota Bogor dalam peringatan Hari Jadi Bogor serta menjadi sebuah pesta rakyat. Warga menjaga dan merawat Sungai Ciliwung dalam suasana riang gembira,” kata Een.

Sejumlah 2.458 warga Bogor turun ke Sungai Ciliwung pada hari Sabtu tanggal 1 Juni 2013 untuk ikut aksi dalam membersihkan Sungai Ciliwung. Mereka memungut sampah yang mengalir di sungai juga yang terdapat di bantaran. Sebanyak 2.678 karung berisi sampah anorganik berhasil diangkat oleh warga Kota Bogor dari Sungai Ciliwung.  Sekitar 250 orang relawan telah terlibat untuk membantu pelaksanaan kegiatan lomba mulung ini, termasuk 35 orang dari Komunitas Peduli Cikapundung Bandung yang turut mendukung.

Daud Nedo Darenoh, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor, dalam sambutannya pada acara syukuran ini menyebutkan bahwa sesuai dengan arahan Walikota Bogor maka event kegiatan tahunan Lomba Mulung sampah di Sungai Ciliwung telah masuk menjadi agenda resmi dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Kota Bogor.

“Kami menunggu inovasi apa lagi yang akan dilakukan oleh KPC untuk tahun depan.  Kami dari pihak Pemerintah Kota siap memberikan dukungan.  Kami berharap kegiatan ini dapat terus berlangsung karena sangat positif, termasuk membangun kesadaran bagi masyarakat untuk terus menjaga Ciliwung,” demikian Daud sembari menambahkan bahwa pos anggaran untuk kegiatan ini telah dimasukkan dalam pos APBD Kota Bogor.

Menjawab pertanyaan dari Mongabay bagaimana agar kesadaran warga di bantaran sungai dapat terus berlanjut tidak saja pada saat lomba berlangsung tetapi juga kedalam kehidupan sehari-hari, Muhamad Muslich dari KPC Bogor menyebutkan KPC akan terus menginformasikan jadwal kegiatan mulung mingguan mereka kepada aparat kelurahan.  Diharapkan kegiatan ini akan semakin membuat warga menjadi semakin sadar akan kebersihan lingkungannya.

“Tantangan bagi kami saat ini adalah bagaimana di tahun-tahun ke depannya kegiatan ini dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan.  Pemberian rekor oleh MURI harus menjadi patokan standard agar semua unsur baik aparat maupu warga dapat berpartisipasi menjadi semakin baik,” tegasnya.

Sebagai bentuk perhatian dan solidaritas terhadap warga di bantaran sungai Ciliwung,  KPC Bogor pun bekerjasama bersama Badan Sosial Lintas Agama (Basolia) pada tanggal 9 Juni 2013 dengan mengadakan acara bakti sosial pengobatan massal gratis untuk warga yang berdiam di bantaran sungai Ciliwung.  Kegiatan ini untuk pertama kalinya diadakan di Kelurahan Sempur, Bogor dengan melibatkan 18 tenaga medis dan 30 relawan.  Sebanyak 1.000 orang ditargetkan dapat mendapat layanan cuma-cuma ini.

Mulung sampah
Warga Kota Bogor yang turut dalam kegiatan Lomba Mulung Sampah di Ciliwung. Lebih dari 2.000 orang warga turun ke Sungai Ciliwung. Foto: KPC

Komunitas Peduli Ciliwung Bogor

Cikal bakal Kelompok Komunitas Peduli (KPC) Bogor tidak dapat dipisahkan dari inisiatif  perintis sekaligus pendiri kelompok ini yaitu almarhum Hapsoro. Hapsoro yang memiliki hobi memancing, mengakui dalam sebuah wawancara media bahwa kegiatan membersihkan sampah dimulai dari rasa gelisahnya saat ia hendak memancing.  Saat itu, ia menemukan aliran sungai Ciliwung telah dipenuhi oleh limbah dan tumpukan sampah.

Dimulai sejak tahun 2007 terbentuklah KPC Bogor, sebuah kelompok yang terdiri dari individu-individu yang memiliki kepedulian yang sama akan kelestarian sungai.  Secara rutin di setiap akhir pekan, KPC Bogor memiliki agenda untuk memunguti dan mengumpulkan sampah anorganik di Sungai Ciliwung.  Ada kalanya aktivitas ini diikuti oleh hanya beberapa orang namun adakalanya diikuti oleh puluhan hingga ratusan warga.

Pada tahun 2009, kelompok ini memiliki ide untuk mengadakan lomba mulung sampah di Sungai Ciliwung yang diikuti oleh warga Kota Bogor.  Kegiatan ini kemudian mendapat respon yang baik dari aparat pemerintahan di tingkat kelurahan dan warga masyarakat.  Sejak tahun 2011, agenda tahunan memulung sampah di Sungai Ciliwung kemudian dimasukkan oleh Pemerintah Kota Bogor sebagai agenda resmi tahunan dalam perayaan Hari Jadi Kota Bogor.

Selain memunguti sampah sungai, KPC Bogor juga aktif dalam menanam pohon-pohon di sepanjang bantaran sungai Ciliwung.  Bibit pohon nyampulung (Callophyllum inophyllum) dan beringin mereka kumpulkan dari anakan alam, dimasukkan dalam polybag dan secara rutin mereka tanam di tepi Sungai Ciliwung.  Kelompok ini secara swadaya juga melakukan pendataan sungai, termasuk melakukan pengecekan dan monitoring lokasi-lokasi pencemar sungai hingga ke hulu sungai Ciliwung di daerah Puncak.

Koordinator KPC Bogor saat ini, Een Irawan Putra menyebutkan bahwa hal yang paling membahagiakannya adalah mulai munculnya gerakan komunitas ataupun sahabat Sungai Ciliwung lainnya.

“Saya sangat senang karena gerakan KPC saat ini menumbuhkan kelompok-kelompok KPC lainnya, tidak hanya di Kota Bogor saja, tetapi juga di kawasan Puncak, Bojonggede, Depok hingga Condet. Kami pernah bertemu satu sama lain untuk saling membangun silaturahmi dan kerjasama,” demikian Een.

Untuk masa yang akan datang, KPC Bogor berharap kerjasama yang lebih baik dengan warga Bogor, pemerintah maupun kelompok-kelompok masyarakat lainnya, termasuk mulai memperhatikan sungai-sungai lainnya di kawasan Bogor.

Ibu memungut sampah
Seorang ibu berpartisipasi dalam memungut sampah di Sungai Ciliwung. Foto: KPC

Lebih lanjut tentang KPC Bogor silakan lihat di tautan ini.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , , ,