Foto: Peringati Hari Lingkungan Hidup, Ramai-Ramai Pantau Kesehatan Daerah Aliran Sungai

Memperingati Hari Lingkungan Hidup 2013, ribuan pelajar, komunitas, kalangan pendidikan, Badan Lingkungan Hidup dan Kementerian Lingkungan Hidup mengadakan kegiatan bertajuk “Selamatkan Sungai Kita Sekarang”.

Kegiatan Gerakan Aksi Bersama Komunitas Berbasis Masyarakat diadakan serempak pada tanggal 18 Juni 2013 di 5 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Jawa dan Sumatera ini merupakan upaya untuk menggugah kepedulian semua stakeholder di tingkat Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, serta pemanfaat sungai terhadap kerusakan dan pencemaran lahan, media air pada alur sungai utama, dan anak sungai di DAS. Adapun DAS yang dipantau dalam kegiatan ini adalah DAS Bengawan Solo, DAS Ciliwung, DAS Citarum, DAS Musi, dan DAS Brantas.

Di Jawa Timur sendiri, kegiatan ini dilakukan di 11 pos di Kali Brantas, yaitu: Malang, Tulungagung, Blitar, Kertosono, Jombang, Mlirip Mojokerto, Wringinanom Gresik, Driyorejo Gresik, Ngambar Gresik, Bambe Gresik, Gunungsari 2 Surabaya yang diikuti oleh beberapa komunitas, mahasiswa dan pelajar. Untuk di pos Strenkali Gunungsari 2 Surabaya diikuti oleh warga Strenkali sendiri, Bonek Garis Hijau, Paguyuban Cak Ning, pelajar SMPN 26, dan mahasiswa.

biotilik-3
Sebagian peserta yang mengikuti acara Acara “Selamatkan Sungai Kita Sekarang”. Foto: Lidwina Marcella

Peserta dibagi menjadi tiga kelompok yang masing-masing harus mengumpulkan sampel biota air yang ada di salah satu titik di bagian tepi sungai yang tidak terlalu deras, tidak dalam, dan ditumbuhi tanaman air. Paling sedikit mereka harus mengumpulkan sampel sebanyak 100 individu, kemudian individu-individu tersebut diidentifikasi spesiesnya, baru setelah itu dilihat spesies tersebut memiliki skor berapa.

Skor dapat dilihat di lembar panduan identifikasi biolitik yang dibagikan sebelum kegiatan. Selain dilihat dari biota airnya, ada beberapa indikator lain yang dapat dijadikan acuan perhitungan kesehatan DAS, seperti berapa lembar vegetasi sempadan sungai di sebelah kiri dan kanan, apa saja aktivitas manusia di sekitar sungai dan berapa besar dampaknya, dan lain-lain. Indikator-indikator ini juga memiliki skor-skor tertentu yang dapat dihitung. Setelah dihitung, baru dapat disimpulkan apakah kali ini sehat, kurang sehat, atau bahkan tidak sehat.

biotilik-1
Pemilahan Invertebrata yang dilakukan untuk melihat kesehatan Sungai Brantas. Foto: Lidwina Marcella

“Ini baru awal, bukan akhir. Makanya kami ajak anak-anak sekolah biar ada tindak lanjutnya, biar ada penerusnya. Karena ini pemantauan yg sangat mudah, tanpa menggunakan alat yg mahal, dan bisa ditemukan di mana saja. Kegiatan ini pasti akan kami adakan terus, karena kami sudah dapat respon baik dari masyarakat,” kata Hanie Ismail, Komunitas Nol Sampah.

Kali Surabaya merupakan anak Kali Brantas. Kali Brantas di Jawa Timur mempunyai panjang 320 km dan memiliki DAS seluas 12.000 km2 yang mencakup kurang lebih 25% luas Propinsi Jawa Timur. DAS Brantas saat ini masih menjadi sumber utama air untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat Jawa Timur, namun mata airnya telah berkurang hingga 50% dalam 10 tahun terakhir. Kerusakan bantaran akibat penambangan pasir dan pencemaran industri dan domestik menimbulkan penurunan kualitas air.

Tentang metode Biotilik dapat di lihat di tautan ini.

biotilik-4
Identifikasi invertebrata lewat buku panduan. Foto: Lidwina Marcella
Artikel yang diterbitkan oleh
, , , ,