Raksasa Bisnis Sawit Wilmar Akan Putuskan Kontrak Perusahaan Penyuplai Penyulut Kebakaran Hutan

wilmar-international-1

Perusahaan produsen kelapa sawit terbesar di dunia, Wilmar International akan memutus kontrak dengan beberapa perusahaan penyuplai mereka di Indonesia karena diduga menggunakan metode pembakaran untuk membuka lahan dan perkebunan mereka.

Seperti dilaporkan oleh Bloomberg, Wilmar mengumumkan hal ini setelah sejumlah LSM dan pejabat pemerintah di Indonesia mengaitkan perusahaan ini dengan terbakarnya sejumlah lahan gambut yang menyebabkan kabut asap yang sangat parah di Singapura dan Malaysia. Kabut ini telah menyebabkan masalah kesehatan yang meluas di kedua negara tersebut dan mencetak rekor polusi udara terburuk dalam beberapa tahun terakhir.

Wilmar International mengambil 90% suplai kelapa sawit mereka dari para perusahaan sub-kontrak mereka. Perusahaan-perusahaan inilah yang terkait dengan sejumlah titik panas yang dideteksi oleh satelit NASA.

Dalam pernyataan resmi mereka kepada Bloomberg, Wilmar menyatakan bahwa “jika mereka terbukti terlibat dalam pembakaran lahan untuk membuka perkebunan, kami akan menghentikan kerjasama dengan mereka,” Sebelumnya sejumlah perusahaan penyuplai untuk Wilmar sudah dikaitkan dengan berbagai kasus deforestasi, konflik sosial dengan masyarakat, isu perburuhan, dan memusnahkan lahan gambut yang memiliki simpanan karbon yang sangat tinggi.

Sementara, perusahaan penghasil kelapa sawit lainnya seperti Cargill dan Sime Darby, juga memiliki masalah yang sama dengan Wilmar di masa lalu.

Menurut CEO Unilever, Paul Polman, yang membeli sekitar 3% suplai minyak kelapa sawit dunia, mengatakan kepada Bloomberg bahwa kasus kabut asap yang muncul akibat perusahaan-perusahaan kelapa sawit ini menunjukkan bahwa mereka tidak mengutamakan keberadaan ekosistem yang selama ini memberikan mereka kehidupan.

“Hutan hujan tropis menyediakan jasa lingkungan yang vital bagi seluruh umat manusia,” ungkap Polman kepada Tropical Forest Alliance sepekan silam di Jakarta. “Tantangan untuk melindungi hutan tropis adalah tanggung jawab bersama. Semua orang memiliki kontribusi untuk melindunginya. Dan semua orang harus bekerjasama untuk memenuhi komitmen tersebut.”

Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,