Pantai Cemara Jambi: Destinasi Penting Migrasi Burung Pantai Dunia

Indonesia merupakan kawasan penting bagi tujuan migrasi burung-burung pantai dari belahan bumi utara.  Salah satunya adalah pantai Cemara yang berada di kecamatan Sadu, kabupaten Tanjung Jabur Timur, Jambi.

Kawasan pantai berpasir dengan luas 450 hektar ini merupakan habitat burung air dan daerah persinggahan burung pantai migran.  Pantai Cemara sendiri terletak bersebelahan dengan Taman Nasional Berbak.

“Pantai Cemara Jambi akan diusulkan menjadi kawasan ekosistem esensial, wilayah penting di luar kawasan konservasi.  Pengelolannya akan dilakukan secara kolaboratif bersama antara BKSDA, Pemda, Desa Cemara dan Kecamatan,” demikian Tri Siswo Rahardjo, Kepala BKSDA Jambi.

Pantai Cemara di Jambi sendiri merupakan salah satu lokasi migrasi penting dari burung-burung pantai dunia. Dari sekitar 26.000 ekor burung yang ada di pantai Cemara telah teridentifikasi jenis-jenis burung yang meliputi 4 jenis burung air, 27 jenis burung pantai, 30 jenis burung hutan dan 11 jenis burung laut.  Pantai Cemara dan propinsi Jambi sendiri masuk dalam jalur migrasi Asia Timur-Australia, yang meliputi kawasan luas yaitu Asia Timur, Papua, Australia, Selandia Baru hingga pulau-pulau di lautan Pasifik.

Untuk menandai jalur migrasi burung, setiap tahunnya sekitar 1.000 ekor burung pantai migran berhasil diidentifikasi dan ditandai dengan cincin dan bendera warna oranye-hitam oleh para pengamat burung.  Bendera oranye-hitam merupakan identitas burung migran yang singgah di Pulau Sumatera.  Selain itu, bendera ini juga berfungsi dalam mengetahui jalur migrasi burung di dunia.

Mengapa Burung Bermigrasi?

Dari sudut pandang ekologis, migrasi burung adalah sebuah ritual tahunan yang menunjukkan kesimbangan fungsi ekologis di berbagai belahan dunia. Tidak kurang 50 miliar individu burung yang melakukan migrasi ini setiap tahunnya. Mereka melintas benua dengan jarak puluhan ribu kilometer untuk mencari makan atau untuk mendapatkan cuaca yang hangat untuk melanjutkan siklus perkembangbiakan mereka.

Pada bulan Agustus hingga Maret, belahan bumi utara mengalami musim dingin yang menyebabkan kelimpahan makanan burung-burung tersebut berkurang, akibatnya burung-burung yang hidup di Rusia timur laut, China, Alaska bermigrasi ke bumi belahan selatan untuk mencari udara yang lebih hangat dan mencari makanan. Jenis makanan dari kelompok burung-burung pantai adalah ikan, jenis-jenis kerang, kepiting dan cacing.  Umumnya burung pantai mencari makan di sekitar daerah pesisir pantai, juga di daerah persawahan, pertambakan dan hutan bakau.

Posisi Indonesia yang terbentang antara benua Australia dan Asia Daratan di sisi utara, memiliki nilai penting dalam migrasi burung yang terjadi setiap tahun. Untuk jenis-jenis burung tertentu seperti jenis raptor, Indonesia juga menjadi tujuan akhir bagi berbagai burung raptor untuk bermigrasi.  Ribuan raptor bermigrasi mencari makan dari kawasan Asia Utara  menuju kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia.

Jenis Burung Pantai Cemara
Klik pada gambar untuk memperbesar

Pengenalan Jenis Burung Pantai Cemara

Ancaman terhadap keberadaan burung-burung pantai adalah cuaca buruk ketika mereka bermigrasi dan ancaman predator, secara khusus manusia.  Persepsi yang salah bahwa musim migrasi burung adalah musim panen burung menyebabkan berbagai burung migrasi diburu.  Ancaman terhadap kelestarian burung pantai pada akhirnya akan berakibat kepada terganggunya rantai ekologis yang pada akhirnya akan merugikan manusia.

Untuk menyosialisasikan akan pentingnya Pantai Cemara sekaligus mendukung usulan kawasan ini sebagai kawasan ekosistem penting bagi burung, BKSDA Jambi dan Wildlife Conservation Society-Indonesia Program telah menyusun sebuah buku panduan lapangan yang berjudul: “Burung Pantai: Panduan Lapangan di Pantai Cemara Jambi”.

Dengan adanya buku ini diharapkan akan membantu para pihak untuk melakukan pengawasan berkala, sehingga perlindungan Pantai Cemara akan semakin meningkat.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , ,