,

SBY dan Menhut Respon Kematian Gajah di Aceh

Presiden telah menginstruksikan pelaku ditindak tegas. Kemenhut dan Polda Aceh tengah menyelidiki kasus ini. 

Kematian Genk, menjadi topik hangat di sosial media. Tanggapan langsung pun datang dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan, lewat akun twitter mereka.

Pada Senin (15/7/13), SBY menyatakan keterkejutan dengan kematian gajah di Aceh secara mengenaskan. “Perilaku yang tidak bertanggung jawab di bulan Ramadan,” kata SBY lewat akun twitter. Menurut dia, Kementerian Kehutanan (Kemenhut) dan Polda Aceh sedang menyelidiki. “Saya instruksikan untuk tindak pelaku. Cegah jangan sampai terulang lagi.”

Menteri Kehutanan RI Zulkifli Hasan melalui akun twitter @Zul_Hasan pada Minggu (14/7/13) merespon kabar kematian Genk. “Kementrian Kehutanan, (lewat) BKSDA bersama Direskrimsus Polda Aceh sedang melakukan pengejaran tersangka,” katanya. Dia berharap, dalam minggu ini pelaku bisa tertangkap. “Hingga bisa kita tuntut dengan hukuman yang seberat-beratnya.”

Polisi mulai melakukan pemeriksaan. “Saat ini telah diperiksa seorang Kades Rantau Sabon Kec Samponiet Kabupaten Aceh Jaya. Pengembangan kasus sedang dilakukan,” kata Zulkifli, Selasa (16/7/13).

Menurut dia, masih lewat twitter, barang siapa menganiaya satwa dilindungi ancaman pidana lima tahun. Meskipun begitu, dia mengakui kekurangan Kemenhut, antara lain  polisi hutan terbatas. “Contoh, satu polhut menjaga luas hutan lebih dari 30 ribu hektar, tentu tak mudah.”

Respon Presiden dan Menhut ini menanggapi ramainya masyarakat membicarakan kasus pembunuhan gajah di Aceh melalui media sosial sejak Minggu pagi. Di twitter dan facebook beredar foto seekor gajah sumatera bernama Genk, ditemukan mati dengan kondisi mengenaskan pada Sabtu 13 Juli 2013. Gajah jantan berumur 22 tahun ini kehilangan gading, wajah hancur, belalai putus. Pelaku membunuh dengan memasang jerat tombak di atas pohon yang dilalui Genk.

Salah satu penggerak kampanye adalah komunitas Orangutan Embassy di Jakarta dipimpin Novita Wulandari. Saat mendapat kabar kematian gajah sumatera pada Minggu lewat tengah malam dari kenalan di Aceh, Novi marah dan sedih. “Harus ada yang memberi tahu masyarakat Indonesia tentang kekejaman ini melalui media sosial,”katanya

Mereka menyebarkan informasi dan foto kematian Genk di akun twitter dengan memakai tagar #RIPPapaGenk. Mereka memakai penyebutan Papa untuk Genk untuk mengatakan pada semua orang, bahwa terbunuhnya Genk telah menciptakan anak-anak gajah yatim piatu di lapangan. Genk ayah dari anak gajah bernama Rosa, lahir dari induk Suci, gajah jinak di kamp Conservation Respons Unit (CRU) Sampoinet.

Genk juga memiliki anak dari induk gajah yang mati diracun April tahun lalu di Desa Krueng Ayon. Sejak itu, sang anak mengikuti Genk kemana pun pergi termasuk saat malam naas itu.

Salah satu target mereka menarik perhatian para elit negeri ini dengan mention ke akun twitter milik Presiden SBY dan akun twitter milik Menhut Zulkifli.

Dalam waktu kurang 24 jam lebih dari 10 ribu orang meretwit dan mengunduh foto kematian Genk. Media sosial ramai membicarakan foto pembantaian gajah Sumatera itu. Salah satu, selebritis Nadya Hutagalung, model yang tinggal di Singapura. @nadyahutagalung, “Very sad to hear news of this elephant being killed in Aceh, Indonesia. It’s face hacked off so someone can have ivory. Ivory belongs to elephants.”

Pesan yang masuk ke twitter SBY sebagian besar mengecam pembunuhan gajah itu dan menuntut pemerintah mengusut. Menurut Novita, kampanye sosmed adalah cara mem-blow-up kasus kematian Papa Genk dengan cepat. “Akan jadi tekanan publik.  Kami berharap kasus pembunuhan satwa ini mendapat perhatian pemerintah agar menjadi efek jera di lapangan. Karena selama ini tidak ada kasus yang ditangani secara serius,” ucap Novita.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,