Kartun untuk Penyadaran Lingkungan ala Afwan Fathul Barry

ratapan anak kera-1

Macam-macam cara yang dilakukan orang agar orang lain dapat tergerak dan paham tentang berbagai permasalahan lingkungan.  Jika beberapa orang mencoba menuangkannya menjadi bentuk tulisan atau melalui foto, maka Afwan Fathul Barry (22 tahun), seorang pemuda dari Jember Jawa Timur, lebih memilih menggambar kartun lingkungan untuk menyampaikan gagasannya.

Bagi Afwan, menggambar kartun menjadi suatu alternatif pilihan ketika sebagian masyarakat Indonesia lebih mudah menyerap informasi lewat media visual daripada teks, akibat masih rendahnya minat dan budaya baca di masyarakat.  Dalam situasi seperti ini, kartun atau alat visual lainnya dapat menjadi alternatif untuk menyampaikan pesan tentang berbagai tema termasuk lingkungan.

Ketika ditanya mengapa memilih kartun lingkungan, awalnya ia mengaku sering merasa “pusing” jika diperhadapkan dengan kondisi dan permasalahan lingkungan yang ada di Indonesia. Namun, jika pemuda lain seusianya mungkin memilih turun ke jalan untuk menyuarakan aksinya, Afwan memilih kartun sebagai medium kritik.  Kartun menurut Afwan tidak perlu bagus, tetapi yang terpenting pesannya tersampaikan.

gajah pejuang-1

Bakat Afwan dimulai sejak saat ia masih kecil, saat dimana ia mulai mengenal buku gambar dan pensil warna.  Saat ini di Kampus STAIN Jember tempatnya belajar, ia bergabung dengan media visual Pers Mahasiswa PPMI kota Jember yang bernama Babebo.  Di tempat ini, perkembangan teknik mulai ia rasakan, demikian pula keterbukaan wawasan tentang berbagai isu yang ada.  Seperti tagline Babebo “Teman Bermain dan Melawan” maka daya kritisisme tentang berbagai aspek sosial budaya mulai mendapat proporsi dalam karya-karyanya.

Dengan tetap merendah, Afwan mengatakan bahwa ia masih tetap belajar dan tetap masih merupakan kartunis amatir. “Gambar saya masih banyak yang belepotan,” katanya.  Afwan merasa masih banyak rekan-rekan lain yang lebih bagus dalam menggambar maupun menyuarakan tema-tema lingkungan dalam karyanya.

gak nafsu makan

Sebagai pesan penutup, Afwan mengajak rekan-rekan khususnya generasi muda untuk mulai mempertimbangkan konsumsi barang-barang alih-alih hanya karena desakan fashion dan gaya hidup. “Kita harus mulai hati-hati dalam mengonsumsi sesuatu. Misal penggunaan telepon genggam, tidak perlu sering ganti, karena saya pernah dengar ada telepon genggam yang memiliki banyak peminat tapi logamnya dari Indonesia. Penambangan logam misal timah sudah bisa dilihat dampaknya pada lingkungan. Coba lihat pulau Bangka di sebelah barat Indonesia, hancur bukan…” demikian pungkasnya.

Hingga saat ini, selain tema kartun lingkungan, Afwan juga tetap menggambar kartun dengan teman-teman lainnya. Beberapa kartun Afwan yang didedikasikan untuk disebarluaskan melalui Mongabay-Indonesia dapat dilihat dalam artikel ini.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , , , ,