,

Hutan di Puncak Gunung Bulusaraung Kebakaran

Kepulan asap di Puncak Gunung Bulusaraung yang terbakar,  berada di Desa Tompobulu, Kecamatan Balocci Kabupaten Pangkajene, Sulawesi Selatan. Ini adalah salah satu kawasan taman nasional dan konservasi sejak 2004. Kawasan hutan karst ini dikenal kaya  flora dan fauna unik. Setiap akhir pekan kawasan ini  ramai dikunjungi  pendaki dari berbagai daerah di Sulsel. Foto: Wahyu Chandra Kepulan asap di Puncak Gunung Bulusaraung yang terbakar, berada di Desa Tompobulu, Kecamatan Balocci Kabupaten Pangkajene, Sulawesi Selatan. Ini adalah salah satu kawasan taman nasional dan konservasi sejak 2004. Kawasan hutan karst ini dikenal kaya flora dan fauna unik. Setiap akhir pekan kawasan ini ramai dikunjungi pendaki dari berbagai daerah di Sulsel. Foto: Wahyu Chandra

Puncak Gunung Bulusaraung, di Desa Tompobulu, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkajene, Sulawesi Selatan (Sulsel), kebakaran. Kobaran api diperkirakan mulai pada pukul 16.00, Sabtu (31/8/13). Api baru bisa dipadamkan pada keesokan hari,  Minggu (1/9/13).

Kebakaran terjadi tepat di puncak, hingga kobaran api sampai terlihat hingga di Kota Pangkep dan Maros. Api diduga datang dari para pendaki gunung. Dedy Asriady, Kepala Seksi Pengelolaan Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (Babul), memperkirakan, penyebab kebakaran kemungkinan besar aktivitas pendaki yang ramai pada setiap akhir minggu.

“Mungkin bekas puntung rokok atau tempat pembakaran yang lupa dimatikan. Saat kejadian ada sekitar 129 pendaki berada di lokasi,” katanya ketika dihubungi Mongabay, Minggu sore (1/9/2013).

Untunglah, api bisa cepat dipadamkan. Area terbakar diperkirakan seluas 2,5 hektar. Bila tidak cepat dipadamkan khawatir bisa menghanguskan seluruh kawasan cagar alam budaya di Sulsel ini.

Kesigapan pemadaman berkat kesiapan tim gabungan yang melibatkan sekitar 200 orang, terdiri dari tim dari Taman Nasional Babul, Manggala Agni BBKSDA Sulsel, kelompok pecinta alam, personel kepolisian, TNI, serta warga sekitar lokasi kebakaran. Kendala utama pemadaman api, kata Dedy, selain medan sulit dan pada malam hari, serta angin kencang, yang sempat meluaskan kobaran api.

Kawasan hutan lindung di ketinggian 1.353 m.dpl ini memang rawan kebakaran. Berdasarkan hasil pantauan NOAA berada dalam kerawanan level empat, berarti mudah terbakar.

Mengantisipasi titik api di lokasi kebakaran, tim gabungan telah mengecek kembali untuk memastikan api benar-benar padam.“Kami mengecek seluruh yang terbakar untu memastikan tidak ada lagi titik api di lokasi. Sore ini, semua personel sudah pulang ke rumah masing-masing.”

Tak ada korban jiwa ataupun kerugian materi pada kebakaran ini. Lokasi yang terbakar sebagian besar alang-alang yang jarang ditumbuhi pepohonan. Perkampungan terdekat pun berjarak sekitar 2 km dari lokasi.

TN Babul pun segera memberlakukan larangan pendakian sementara. “Sampai kondisi benar-benar kondusif,” ucap Dedy.

Gunung Bulusaraung termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, yang biasa disingkat TN Babul. Kawasan yang membentang sepanjang Kabupaten Maros dan Pangkep ini memiliki luas sekitar 43.750 hektar. Taman nasional ini ditunjuk menjadi kawasan konservasi atau taman nasional berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.398/Menhut-II/2004 tanggal 18 Oktober 2004.

Karena keunikan alam dan iklim yang dingin, Gunung Bulusaraung menjadi kawasan wisata pendakian. Setidaknya ada 80 gua alam dan prasejarah di kawasan karst ini.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , ,