,

Orangutan Mati Tanpa Kepala di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah

Kasus pembunuhan orangutan diduga kembali terjadi. Kali ini seekor orangutan ditemukan mati membusuk dengan kondisi tanpa kepala di Desa Pelangsian, Kecamatan Mentawa Baru, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada hari Selasa tanggal 3 September 2013 silam. Orangutan berjenis kelamin jantan ini diperkirakan berusia antara 20 hingga 25 tahun.

Terkait penemuan bangkai orangutan ini, BKSDA Sampit, Kalimantan Tengah berkoordinasi dengan olsek Ketapang yang mendapat kabar awal penemuan bangkai ini, dan telah melakukan evauasi ke RSUD dr Murjadi Sampit. Seperti dilansir oleh republika.co.id, penemuan bangkai orangutan ini sempat membuat geger warga setempat karena dikira mayat manusia.

“Kepalanya tidak ada. Jika dilihat dari bentuk luka pemotongan kepalanya seperti itu, diduga kuat mati karena dibunuh. Kelihatan sengaja dipotong,” ungkap Komandan Pos Jaga BKSDA Sampit, Muriansyah kepada republika.com. Namun pihak BKSDA belum berani menyimpulkan penyebab pasti kematian orangutan ini secara resmi, dan masih terus berkoordinasi dengan pihak polsek untuk penyelidikan lebih lanjut.

Pembunuhan orangutan diakui oleh Muriansyah kepada Kompas.com memang sering terjadi. Tingkat ancaman kepunahan oragutan saat ini semakin tinggi setelah habitat mereka banyak tergusur dan rusak akibat konversi hutan untuk perkebunan dan pertambangan.

Berdasarkan Undang-Undang No.5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, penganiaya atau pembunuh satwa dilindungi diancam kurungan maksimal lima tahun penjara.

Saat ini jumlah orangutan di Kalimantan diperkirakan tinggal sekitar 54.000 ekor. Orangutan sering diburu dan dibasmi karena dianggap sebagai hama oleh perusahaan perkebunan atau masyarakat. Padahal, orangutan masuk ke areal perkebunan untuk mencari makanan karena habitatnya telah dirusak manusia.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,