Buaya Senyulong Langka Muncul di Hutan Harapan Jambi

Awal September 2013 silam, dua orang warga Suku Anak Dalam (SAD) berhasil menangkap seekor buaya di Sungai Bungin, Kabupaten Batanghari, Jambi yang masuk ke dalam kawasan Hutan Harapan. Kejadian ini bermula ketika Nurdin seorang warga SAD yang sedang mencari labi-labi di sungai itu digigit oleh seekor buaya. Solimin, seorang teman Nurdin yang juga sedang mencari labi-labi segera menolongnya dan mereka berhasil menangkap buaya tersebut. Solimin segera melaporkan hasil tangkapan mereka itu ke petugas Hutan Harapan.

Kemudian buaya yang telah ditangkap itu segera diidentifikasi spesiesnya, diukur, ditimbang dan dicatat untuk keperluan penelitian oleh petugas Hutan Harapan. Dari hasil identifikasi dipastikan bahwa buaya ini adalah buaya senyulong Sumatra (Tomistoma schlegelii), spesies buaya yang hidup di air tawar dan merupakan buaya yang semakin jarang ditemui di Sumatra. Buaya ini memiliki panjang tubuh 2,25 meter dengan berat 35 kilogram dan berjenis kelamin betina. Diperkirakan buaya ini masih remaja dan masih ada lagi buaya dewasa yang hidup bebas di dalam Sungai Bungin.  Setelah dilakukan pencatatan, pengukuran serta pengambilan foto, buaya ini kemudian dilepaskan kembali ke habitatnya.

“Hingga saat ini, data dan status keberadaan populasi spesies buaya Senyulong ini masih sangat miskin dan dikhawatirkan spesies ini semakin terancam keberadaannya karena habitatnya yang sudah semakin rusak.” kata Achmad Yanuar, kepala departemen Riset dan Pengembangan Hutan Harapan. Berdasarkan keterangan beberapa warga SAD yang tinggal di dalam kawasan Hutan Harapan selain di Sungai Bungin, buaya Senyulong juga terdapat di  Sungai Kapas, Sungai Lalan, Sungai Badak, Sungai Beruang dan Sungai Penyerukan.  Namun, semua cerita itu belum ada yang dapat diverifikasi kebenarannya. Oleh karena itu Achmad berencana untuk melakukan survei populasi buaya Senyulong di kawasan hutan Harapan untuk mengetahui status konservasinya.

Buaya Senyulong atau dikenal juga dengan sebutan julong-julong (Tomistoma schlegelii) merupakan salah satu spesies dari 7 spesies buaya yang ada di Indonesia.  Spesies ini tersebar di Pulau Sumatra, Kalimantan dan Jawa. Perbedaan yang cukup kentara  dari jenis-jenis buaya lainnya adalah moncongnya yang relatif sempit (rahangnya menyempit secara gradual), pipih dan panjang, mirip buaya gavial yang ditemukan di sungai Gangga, India.  Karena bentuk moncongnya yang khas ini, kadang-kadang disebut juga buaya ikan.  Makanan utamanya adalah ikan dan hewan – hewan kecil. Namun ada beberapa bukti baru yang menunjukkan bahwa buaya jenis ini juga dapat memangsa hewan – hewan berukuran besar seperti bekantan, monyet ekor panjang, kalong atau bahkan rusa dan manusia. Buaya Senyulong umumnya ditemukan di  sungai-sungai besar dan kecil, perairan rawa air tawar dan lahan basah dataran rendah.  Pada umur dewasa, spesies ini dapat mencapai panjang  hingga 3-4 meter.

Perburuan, perambahan hutan, alih fungsi dan kebakaran lahan dan hutan telah mengurangi distribusi populasi spesies buaya Senyulong di Sumatra sebanyak 30 hingga 40 persen. Menurut IUCN (International Union and Conservation Nature) populasi buaya Senyulong dewasa diperkirakan dibawah 2500 individu sehingga IUCN memasukkan buaya spesies ini kedalam kategori genting (Endangered). Spesies buaya Senyulong ini juga dilindungi oleh undang-undang perlindungan fauna dan flora Indonesia.

Artikel yang diterbitkan oleh
, , ,