Video: Penggunaan Merkuri Yang Berbahaya di Pertambangan Emas Indonesia

Merkuri-BBC

Bahan beracun merkuri hingga saat ini masih digunakan secara luas dalam pertambangan rakyat di seluruh Indonesia. Bahan ini digunakan untuk memisahkan atau memurnikan emas yang baru ditambang dari bahan-bahan lain yang ikut bersamanya saat digali.

Sebuah liputan yang dirilis oleh BBC dan BBC Indonesia mengungkapkan bahwa penggunaan merkuri masih marak di banyak pertambangan rakyat, mulai dari pulau Kalimantan, Sumatera, hingga Lombok di Nusa Tenggara Barat.

Penggunaan merkuri ini sangat berbahaya karena limbah yang larut ke dalam sungai dari pembuangan pengolahan emas ini bisa meracuni sungai yang menjadi urat nadi kehidupan manusia dan satwa dalam lingkungannya. Selain itu, paparan merkuri juga membuat orang yang terkena mengalami penyakit gangguan koordinasi syaraf dan otot.

Di seluruh wilayah Indonesia dan dimanapun di belahan dunia ketiga, pertambangan berskala kecil terus bertambah dalam satu dekade terakhir, seiring dengan melonjaknya harga emas. Para ahli mengatakan bahwa saat ini ada sekitar 250.000 petambang -dan sekitar 1 juta orang pekerja lainnya terlibat dalam proses ini, di setiap pulau di negeri ini. Menurut perkiraan, mereka secara kolektif bisa memproduksi sekitar 60 ton emas setiap tahun, bandingkan dengan jumlah ekspor emas Indonesia secara resmi yang berjumlah 100 ton per tahun.

Penggunaan merkuri dalam pertambangan tak berizin ini adalah hal ilegal. Namun beberapa wilayah di Indoneia kini mengandung kontaminasi merkuri tertinggi di dunia: mencapai 1000 miligram per kilogram tanah, menurut Chris Anderson seorang pakar yang melakukan mitigasi masalah ini.

Di Sumbawa, di jajaran selatan kepulauan kecil di Indonesia, drum penggiling bisa ditemui di setiap perhentian jalan, ungkap Agrawal. Dan di Pulau Buru, di Maluku kini tengah terjadi ‘demam emas’.

Sementara di timur pulau Bali, di Lombok empat drum besar menjulang digunakan untuk melakukan aktivitas pertambangan “tahap kedua’ yang bisa dengan mudah dilihat dari jalan menuju resor ramah lingkungan yang baru didirikan. Air buangan merkuri di Lombok, kini meracuni persawahan yang menghasilkan beras di pulau tersebut.

Beras yang dikumpulkan sebagai sampel oleh seorang pakar yang meneliti soal merkuri di Indonesia, Chris Anderson dan beberapa rekannya dari sekitar kolam pembuangan mengandung methyl merkuri sebesar 100 bagian per miliar (part per billion), kandungan ini lima kali lebih tinggi dari kandungan yang dilegalkan di Cina.

Silakan klik di link ini untuk melihat liputan terkait penggunaan merkuri: http://www.bbc.co.uk/indonesia/multimedia/2013/09/130918_dampak_merkuri.shtml

Nikmati juga siaran radio dari liputan investigasi terkait merkuri di Indonesia oleh BBC London di sini: http://www.bbc.co.uk/iplayer/episode/p01gk06b/Assignment_Indonesias_Mercury_Menace/

Artikel yang diterbitkan oleh
, , , ,